MEMILIH BENTUK ATAP

     Bagi rumah, atap bukan hanya penting namun sangat vital. Sebagai perlindungan, menghadirkan wajah arsitektur, memengaruhi keamanan juga keindahan sebuah rumah. Atap melindungi rumah dari panas, hujan, dan berbagai pengaruh cuaca serta pengaruh luar lain. Dan lewat bentuknya, atap juga menyempurnakan keindahan sebuah rumah. Tanpa keberadaan atap, sebuah rumah belumlah lengkap menghadirkan wujudnya.

RAGAM BENTUK ATAP 

Setiap bentuk atap memiliki karakter dan keindahannya masing-masing.

• Atap pelana/gable roof berbentuk serupa pelana—penyokong penunggang kuda—sebagaimana namanya, yaitu berupa dua bidang persegi panjang miring yang bertemu pada bubungan. Pada sisi pendek, atap ini terlihat berbentuk huruf V terbalik dengan sudut bervariasi, sedangkan pada sisi memanjang bentuk yang terlihat adalah persegi panjang.

• Atap perisai/hip roof mirip atap pelana namun sepasang bidang miring yang bertemu pada bubungan berbentuk trapesium, dan ada dua bidang miring segitiga yang menyatukan kedua bidang trapesium dan bertemu pada jurai. Jadi, pada sisi pendek bangunan akan terlihat bentuk segitiga, sedangkan pada sisi memanjang terlihat sebagai bentuk trapesium. 

• Atap datar/flat roof yang juga populer sebagai atap dak—atap datar berbahan beton. Dari atas bentuk atap ini umumnya terlihat seperti bentuk denah bangunan, sementara dari berbagai sisi bangunan akan ada tampilan garis. 

     Kecuali atap datar yang relatif kecil sudut kemiringannya (hingga 0°), bentuk atap lain yang disebut memiliki sudut kemiringan yang variatif, yaitu  sudut kecil (10°–25°), sedang (30°–45°) dan tajam hingga 75°. Berapa pun kemiringan yang dipilih harus bisa membuat atap bertahan dan tetap stabil meski terpengaruh angin, dan juga lancar mengalirkan curah hujan. Ketiga bentuk atap di atas bisa dimodifikasi juga dikombinasikan satu sama lain sesuai kebutuhan—misalnya menurut bentuk denah bangunan. Selain ketiganya dikenal pula bentuk-bentuk seperti atap pyramid (atap perisai untuk denah persegi), atap sengkuap/sandar (single-slope roof), atap kerucut/conical, dan sebagainya.

DASAR PEMILIHAN BENTUK ATAP

   Manakah bentuk atap yang harus dipilih? Kita bisa memilih bentuk atap sesuai keinginan/selera kita. Kendati “terkesan” boleh sesuka hati, tetap saja ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih bentuk atap. Apakah itu?

1. Denah/bentuk bangunan bisa memengaruhi pilihan bentuk atap. Untuk rumah dengan denah persegi panjang, atap pelana atau perisai bisa menjadi pilihan, sedangkan atap piramid sangat pas untuk memahkotai denah persegi. Modifikasi atap perisai/pelana akan diperlukan jika denah bangunan memiliki bentuk L, U, T, atau bentuk lain yang lebih kompleks.

2. Bahan penutup atap memengaruhi kemiringan atap, demikian pula sebaliknya. Setiap material mensyaratkan kemiringan tertentu, misalnya sudut kecil untuk atap lembaran (asbes, seng, dll.); genteng memerlukan kemiringan sedang, sementara sirap bisa dipasang pada sudut tajam. Jadi, aplikasi bentuk atap harus disesuaikan dengan pilihan material. Jika ingin atap dengan sudut kemiringan kecil atau tajam, kurang pas bila pilihan material jatuh pada genteng. Pilihan bahan penutup atap juga harus mempertimbangkan daya tahan terhadap cuaca dan kemudahan perawatan.   

3. Gaya bangunan sangat dipengaruhi bentuk atap yang masing-masing memiliki karakter visual. Bila ingin menampilkan rumah bergaya tradisional tentu kurang tepat jika memilih atap datar (flat roof) berbahan beton cenderung berkesan modern atau minimalis. Akan lebih sesuai bila pilihan jatuh pada bentuk atap miring (pelana/perisai) dan modifikasinya.