secondary skin agar rumah tak terasa panas

        Tak hanya berfungsi meredam sengatan panas matahari, secondary skin bisa diolah untuk memperindah wajah rumah.

Sebuah bangunan hendaknya dirancang dengan memperhatikan iklim dan kondisi lingkungan, untuk memberi kenyamanan maksimal penghuninya. Membangun rumah di daerah tropis, harus mempertimbangkan beberapa faktor yang berhubungan dengan sifat iklim tropis. Iklim tropis yang cenderung panas, seringkali mengurangi kenyamanan thermal sebuah bangunan, seperti suhu ruangan yang cenderung meningkat, hawa panas atau sengatan matahari yang langsung mengarah masuk ke dalam rumah.   
         Terlebih untuk rumah yang menghadap kearah barat, pancaran sinar matahari sore yang mengarah ke dalam rumah, akan berakibat rumah terasa panas. Dinding luar yang langsung terkena sinar matahari sore, akan meneruskan panas ke dalam rumah. Akibatnya, kenyamanan dalam rumah berkurang akibat masuknya udara panas. Solusi sederhana memang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Mulai dari memasang AC /kipas angin, menambahkan tirai berkain tebal di jendela atau kerai kayu/bambu di bagian depan rumah. Dari sisi arsitektural, beberapa cara bisa dilakukan, mulai dari membuat banyak bukaan dan jendela lebar, void, plafon tinggi, ventilasi, atau kolam. Namun, khusus untuk rumah yang menghadap kearah barat, aplikasi secondary skin bisa dilakukan untuk meredam panasnya matahari.
 

Apa itu secondary skin?
Secondary skin (kulit atau lapis kedua) adalah lapisan kedua dari sebuah bangunan.
Apa fungsinya? 
- Menangkal sinar matahari secara langsung, terutama panas matahari sore, karena suhu panas matahari dapat merusak jendela dan perabotan di dalam rumah.
- Mempercantik wajah rumah.
- Sebagai elemen estetis, misalnya untuk menutup bidang dinding yang tidak terawat. Tempel secondary skin pada seluruh dinding depan/samping rumah dalam jarak yang pendek, misal 10 cm. 
Dimana ditempatkan?
- Posisinya berada di luar dinding terluar bangunan, merupakan lapisan lain yang dipasang di tembok.
- Dipasang pada jarak tertentu (20-40 cm) dari dinding rumah, untuk menciptakan ruang kosong sebagai sirkulasi udara.
- Penempatannya tergantung peruntukan. Untuk meredam sinar matahari, tempatkan secondary skin pada bukaan berupa jendela. lubang angin, pintu menuju balkon, teras rumah, atau jalan/selasar masuk.
- Untuk pemanis, penempatannya lebih fleksibel. Bisa pada bidang dinding, atau dimana saja sesuai konsep rumah.
 
                
Bagaimana penempatannya?
Jendela
- Tempatkan secondary skin di luar jendela, jaraknya sesuaikan dengan bentuk dan ukuran jendela.
- Pastikan jendela bisa dibuka, ditutup, dan mudah perawatannya, semisal untuk membersihkan debu atau sarang laba-laba.
- Jarak minimal sesuaikan dengan lebar daun jendela. Misal lebar daun jendela 80 cm, maka jaraknya berkisar 40-60 cm.
Pintu dan Balkon  
Tempatkan menempel pada railing, lantai dan atap balkon. Perhatikan posisinya pada lantai, agar kaki tidak terbentur di area ini.
Jalan masuk dan teras 
- Fungsinya menangkal masuknya sinar matahari ke arah teras.
- Tempatkan pada jalan masuk, teras yang menerus pada area plafon.
- Sesuaikan tingginya dengan tinggi pintu dan jalan masuk, agar proporsional.
Dinding
- Fungsinya sebagai elemen estetis, yang memperindah wajah rumah.
- Jika sebagai penutup wajah rumah, tempatkan secondary skin pada 2/3 luas bidang fasad. Jika hanya sebagai aksen, cukup pasang 1/3 dari luas bidang fasad.
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Bentuk
Bentuk secondary skin tergantung pada pilihan material yang digunakan
-Berongga. Menggunakan material rooster yang terpasang pada dinding atau bagian jendela. Desainnya menempel permanen, dan menyatu dengan struktur bangunan.
-Transparan, Kisi-kisi. Deretan kisi-kisi terpasang secara horizontal, terbuat dari material kayu, bilah papan, aluminium, besi hollow dan logam lainnya.Menggunakan rangka semipermanen, yang menempel pada dinding luar rumah. Bebannya cukup ringan dan tidak menjadi struktur bangunan. Cara pemasangannya dengan disekrup ke dinding, untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan, sekaligus agar kuat dan tidak mudah goyah. 
-Standing wall. Bentuknya berupa dinding dari pasangan batu bata yang berdiri lepas, yang umumnya ditempatkan di jalan masuk.
-Tanaman rambat. Tambahkan tanaman merambat pada secondary skin, untuk mempermanis tampilan, sekaligus membuat lebih rindang.