Desain Rumah Merespon Masalah

Membangun dengan kepekaan terhadap lingkungan, seringkali diabaikan. Padahal beban bumi makin berat. Isu pemanasan global dan masalah lingkungan lainnya yang mengemuka, hendaknya disadari dengan sepenuhnya, bukan sekedar hangat sesaat.

Konsep Green Design yang berusaha membatasi kerusakan terhadap alam, hendaknya diterapkan dengan benar. Salah satu aspek dari Green Design adalah pemanfaatan energi.


Efisiensi pemakaian energi dalam sebuah rumah tinggal, diharapkan bisa memenuhi tiga hal berikut :
-    Thermal comfort. Terkait oleh tiga  faktor yang saling mendukung,  yaitu kelembaban, suhu dan             ventilasi.
-    Maintenance. Mudah dalam  perawatan dan pemeliharaan   semua komponen, baik material             maupun desain.
-    Bersahabat dengan alam, yaitu  memanfaatkan matahari, udara dan  air secara optimal.

Intinya adalah bagaimana memperoleh kenyamanan dengan mengonsumsi energi serendah mungkin. Bangunan harus dirancang untuk mendukung pelestarian energi. Pastikan bahwa penataan ruang,

material yang digunakan, proses pembangunan, dan proses sesudahnya cukup berhemat konsumsi energinya.
 Seperti yang terdapat di Show Unit Admiralty Residence Jakarta ini. Desain rumah diupayakan merespon lingkungan secara baik, dengan tujuan penghematan energi.
Agar cahaya matahari dapat masuk dari segala arah, penempatan bangunan tidak menghabiskan batas lahan. Kondisi ideal adalah bangunan berada di tengah lahan, yang dikelilingi oleh ruang terbuka di keempat sisinya. Kondisi ini membuat penggunaan lampu dapat ditekan dengan memaksimalkan penghawaan alami.

Merespon Matahari
Massa Bangunan. Arah hadap bangunan ke sisi timur atau barat, dibuat lebih masif dibanding dengan  sisi utara dan selatan.
Layout dan Zoning. Hendaknya dilakukan penataan ruang dengan zoning yang tepat sesuai kebutuhan penghuni. Kamar tidur seluruhnya ditempatkan di lantai dua, dengan alasan privasi. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, kamar tidur ditempatkan di sisi yang terhindar matahari sore secara langsung dari arah barat.

Merespon Udara, Arah angin dan Kelembaban
Banyak Bukaan. Untuk merespon udara, terkait dengan arah angin dan kelembaban, ruang tamu dan ruang makan di lantai dasar difasilitasi dengan banyak bukaan yang memungkinkan masuknya cahaya, udara  dan view. Area terbuka di samping rumah diisi dengan taman, kolam dan teras. Pergerakan air di kolam, mampu menekan panas udara luar yang masuk ke dalam rumah. Selain itu, tersedia juga patio sebagai  area bersantai di samping rumah sekaligus sebagai ruang gerak udara.
Lorong Angin. Dalam tata letak ruang, terdapat lorong angin di area tengah yang menghubungkan semua ruangan rumah. Ventilasi silang tercipta dengan sempurna, yang menghasilkan penghawaan secara baik.
Efisiensi pemakaian energi, air dan bahan-bahan merupakan tindak lanjut dari langkah menuju arsitektur hijau. Yakni suatu pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Hemat energi sudah selayaknya menjadi bagian dari gaya hidup. Hilangkan pemikiran bahwa pengelolaan lingkungan adalah merupakan beban biaya.