Bisnis Properti Sangat Prospektif
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 27 Maret 2009 17:28
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2371
- 27 Mar
Teddy sapaan akrabnya menambahkan, segmen menengah bawah memiliki pasar sendiri yang cukup kolektif. “Bila dibandingkan dengan segmen lain, menengah bawah merupakan pondasi bagi tumbuhnya bisnis properti tanah air. Makanya sektor properti masih menjanjikan,” tambahnya lagi.
Teddy tidak menampik pernyataan berbagai pihak terutama pengamat properti yang mengatakan sektor properti akan mengalami penurunan cukup drastis di 2009 ini. “Itu sah-sah saja, tapi kami berkeyakinan kalau properti indonesia tidak terpengaruh krisis yang sedang menjangkit dunia internasional,” katanya.
Namun bapak satu anak ini menyayangkan banyak pengembang tidak memperhatikan kebutuhan akan hunian, sehingga sering muncul isu over supply . “Kalau mereka mau bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpera untuk mengetahui berapa sebenarnya yang dibutuhkan, tidak akan terlihat proyek-proyek yang terhenti,” tambahnya.
Perum Perumnas didirikan oleh pemerintah melalui sektor papan berdasarkan PP Nomor : 29 Tahun 1974, disesuaikan dengan PP Nomor : 12 Tahun 1988, dan disempurnakan dengan PP Nomor :15 Tahun 2004 sebagai satu satunya BUMN di sektor Perumahan dengan tujuan menyediakan Perumahan & Permukiman skala besar bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Sehingga, Perumnas memfokuskan bisnisnya pada segen menengah bawah secara merata di seluruh Indonesia. Strateginya bekerja sama dengan institusi pemasarannya.
Seperti dengan koperasi, TNI-Polri dan lain sebagainya.
Menilik rencana strategis pemerintah tahun 2009, kebutuhan rumah di Indonesia terbagi atas beberapa pengelompokan. Untuk RSH sebanyak 225.000 unit, Rumah Sederhana 80.000 unit, Rumah Susun Sederhana Sewa 15.000 unit dan Rusunami/Apartement Bersubsidi sebanyak 40.000 unit.
Visi Perumnas sendiri diharapkan mampu menjadi market leader dengan minimum 20persen pangsa pasar secara fisik. Memiliki land bank yang terbesar di Indonesia dengan minimum 20.000 hektar, 20persen berada di perkotaan. Hingga kini, Perumnas telah merealisasikan lahan seluas 93.420.000 m2.
Setelah rogram 1000 menara Rusunami digulirkan pemerintah, peran Perum Perunmas berada di depan. Program yang dijalankan bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun Rusunami di Jabodetabek. “Menyediakan hunian layak bagi kalangan menengah bawah memang tugas utama Perumnas. Meski Rusunami segmennya menengah, dengan target kota besar dengan kepadatan penduduk mencapai lebih dari 1,5 juta jiwa per kilometer perseginya,” katanya lagi.
Namun tidak menutup pula bila ada peluang di segmen komersial, Perumnas masuk dan bekerja sama dengan pihak swasta, seperti di Kemayoran, Taman Palm, Cengkaren dan Era Mas 2000. Sedangkan untuk produk terbaru Pesona Metropolitan di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Pertimbangannya adalah karena harga tanah disana sudah tidak memungkinkan untuk dibangun RSH maupun Rusunami. Sehingga diputuskan dibangun pemukiman untuk segmen High End. “Proyek Pesona Metropolitan akan menjadi sebuah kawasan pemukiman dan komersial baru seluas 22,6 hektare, sekaligus menjadi model alternatif dari kawasan pemukiman yang telah dikembangkan oleh Perum Perumnas selama ini,” imbuh pria yang punya dua gelar S-1 ini.
Pria penikmat olah raga Golf ini menegaskan, Pesona Metropolitan dibangun serentak sebanyak empat cluster dengan total unit mencapai 600 unit. Dengan demikian, dibangunnya proyek Pesona Metropolitan membuktikan kemampuan dan peningkatan pelayanan dari Perum Perumnas pada konsumen.
Rencana tahun 2009, masih menurut Teddy, Perumnas tetap memfokuskan pada pembangunan RSH dan Rusunami di beberapa tempat. Sedangkan pengembangan proyek sejenis seperti Pesona Metropolitan masih dalam tahap pembahasan tingkat lanjut. PerumPerumnas akan memasok kebutuhan RSH selama lima tahun kedepan sebanyak 60 ribu unit pertahunnya.
Pembicaraan berlanjut seputar dunia kerja yang digelutinya. Di ruang kerja yang lapang, terlihat put-put yang kadang jarang disentuhnya. Teddy menerapkan konsep kerja keras. “Saya lebih suka bekerja hingga tuntas. I’ll do best lah, “ujar pria jebolan Universitas Sumatra Utara ini.
Sebagai Direktur Pemasaran Perum Perumnas ia harus memberikan contoh dan tauladan pada bawahannya. Teddy menginginkan suasana kerja bukan menjadi hal yang menyeramkan. “ Saya selalu support team 100persen. Kita harus memahami kebutuhan pasar yang dibarengi dengan kemampuan Perumnas sendiri”.
Di tengah kesibukannya, Teddy masih menyempatkan diri membaca buku-buku kesukaan.”Dengan membaca, dapat menambah pengetahuan kita. Saya biasa baca buku saat di mobil”. Kadang kesibukannya yang begitu padat, ia masih menyempatkan waktu berkumpul bersama keluarga tercinta. “Waktu kita yang terkuras hanya untuk pekerjaan sehari-hari. Makanya, Sabtu-Minggu saya khususkan untuk keluarga tercinta. Biasanya jalan-jalan atau makan bersama di tempat favorit,”tukasnya.
Di akhir pembicaraan, Teddy berharap kalau krisis global yang membuat semua pihak susah dapat cepat berlalu. “Semoga tahun 2009 dapat lebih baik. Dan semua kondisi ekonomi dapat pulih dengan cepat agar roda ekonomi kembali berputar pada arah yang benar”.