Kerja Itu Ibadah
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 08 April 2009 19:39
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3511
- 08 Apr
“Dalam menjalankan kegiatan usaha dibidang properti, kami melihat masih terdapat peluang. Namun peluang yang ada harus diupayakan dengan sungguh-sungguh yang meliputi antara lain tersedianya modal untuk investasi, perencanaan yang baik, dikelola oleh menagemen yang profesional, target yang jelas, pekerjaan lapangan yang terintegrasi, penunjukan kontraktor, konstruksi dan infrastruktur yang profesional dan bertanggung jawab serta harmonisasi hubungan degan masyarakat disekitar proyek perumahan. Kalau variabel-variabel tersebut sudah dapat dipadukan sesuai perencanaan, Insya Allah semuanya dapat berjalan dengan lancar,” unggahnya.
Bagi pria yang selalu tampil bersahaja ini, membangun sebuah proyek itu bukan hal yang sulit. Yang susah itu bagaimana membangun kepercayaan para stakeholders yang menunjag proyek tersebut.
Menurutnya, meski pelambatan akibat krisis ekonomi global sangat dirasakan, namun para pengamat memprediksikan krisis akan berlangsung hingga 2010. dampaknay memang dirasakan oleh para investor dipasar modal, pelaku industri yang berorientasi ekspor dan banyaknya PHK akibat turunya permintaan barang, melemahnya nilai rupiah , tingginya suku bunga pinjaman untuk konstruksi akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi, khususnya bisnis properti. Namun dalam menghadapi gejolak ekonomi makro para pengusaha sebagian pengusaha telah mempunyai pengalaman menghadapi krisis dan mampu menyesuaikan diri kearah pemulihan kembali
Secara gradual, para pengusaha telah membuat penyesuaian terhadap keadaan dan perencanaan yang lebih matang untuk mengatasi kondisi keuangan. Sebaliknya bagi yang tidak mampu mengatasi penyesuaian struktur keuangannya, akan banyak menghadapi masalah.
Bicara perumahan, Jimmy dengan CIGEDE GROUP-nya tengah meluncurkan proyek baru, masih di sekitar Sentul, The Grand Sentul (TGS), Griya alam Serpong (GASER). TGS dibangun di atas la dahan seluas 60 Ha dan terbagi atas tiga cluster, Prime Rose, de Courtyard dan Holly. BAS dibangun diatas lahan 40 Ha yang dilengkapi dengan Islamic Center Muammar Khadafi serta pesantren yang didirikan oleh Yayasan Az-Zikra, serta GASER dibangun diatas lahan 20 Ha yang terletak di lokasi Kecamatan Gunung Sindur dan berbatasan dengan Pusat Penelitian Teknologi (PUSPITEK).
“Pembangunan TGS dan BAS kami bangun dengan perhitungan yang matang. Sebentar lagi lagi akses BORR (Bogor Outer Ring Road) akan selesai dibangun. Salah satu kompetitive advantage adalah terletak di pinggir tol Jagorawi, menurut penelitian kami, lokasi tersebut sangat strategis,”paparnya
Kelak Sentul akan makin strategis dan mudah dijangkau karena akan dilewati Bogor outer ring road (BORR). PT Jasa Marga membangun jalan tol yang membentang di sebelah timur tol Jagorawi, tidak jauh dari Bukit Sentul. Fasilitas angkutan umum juga makin dekat sebab terminal Baranangsiang (Bogor) akan dipindahkan ke Sentul.
Pembanguan jalan tol Bogor Ring Road sepanjang 11 Km mulai Sentul Selatan (Tol Jagorawi) dan berujung di Dramaga Bogor. Dari ruas jalan tol sepanjang 11 km tadi, pembangunannya dibagi menjadi tiga tahap, meliputi ruas R-2; Sentul Selatan - Kedunghalang sepanjang 3,70 km, ruas R0; Kedunghalang -Simpang Yasmin 4,10 km, serta rus R1; Simpang Yasmin - Darmaga 3,20 km. Dari ketiga ruas tersebut akan dibangun dua jalan layang (fly over) di Kedung Halang dan Yasmin serta satu pintu tol di Sentul Selatan.
Bagian pertama dari tiga seksi jalan sepanjang 11 kilometer akan uji coba dan operasi pada kuartal pertama 2009. Targetnya Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) saat jalan tol dibuka sebesar 23 ribu kendaraan per hari. Jika seluruh seksi selesai, hanya dibutuhkan waktu 10 menit dari tol Sentul ke Bogor Barat, yang sebelumnya dibutuhkan waktu 30 menit. Adapun pembangunan seksi dua kemungkinan dipercepat.
Dengan akses Tol BORR tersebut, CIGEDE GROUP akan melengkapi fasilitas kawasan Sentul dengan membangun sebuah pusat belanja, Bogor Centrum. Kehadirannya hanya sebagai salah satu kelengkapan fasilitas selain rumah sakit, sarana pendidikan dan fasilitas penunjang lainnya. Posisi CIGEDE GROUP dikawasan Sentul hanya bagian kecil dari pengembangan kawasan tersebut menjadi sebuah kota yang mandiri. Tak hanya CIGEDE GROUP, sudah hadir terlebih dahulu proyek milik developer besar disana.
“Kawasan Sentul memiliki potensi besar di masa depan. Lihat saja pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemda. Semua akan menunjang laju pertumbuhan kawasan lebih cepat lagi,” imbuhnya.
Jimmy tidak menampik isu yang mengatakan sektor properti akan mengalami penurunan cukup drastis di 2009. Penilaian Jimmy, krisis dapat menjadi pelajaran untuk lebih mawas diri. Bicara proyek, kondisi krisis akan membentuk karakter pengembang untuk mampu bertahan di tengah krisis.
Di tengah kesibukannya sebagai President Direktur, Jimmy selalu menyempatkan waktu untuk memanjakan diri dengan melancong ke berbagai tempat. Seperti ke eropa, amerika atau negara lainnya. Pria yang aktif di Mubyarto Institute sebagai anggota Bidang Kerjasama Kelembagaan, arti keluarga baginya lebih tinggi dibanding masalah apapun. Solusinya dengan selalu komunikasi dengan anak-anaknya yang sedang kuliah di Singapore, Australia dan London, meski jarak yang memisahkan. Apalagi hingga kini ia belum mempersiapkan putra mahkota bagi kerajaan propertinya.” Kadang saya berkunjung ke tempat mereka. Untuk pengganti, saya tidak mengharuskan mereka menjadi pengganti saya di CIGEDE GROUP. Namun sekitar 700 personil yang mendukung proyek CIGEDE GROUP, 80 orang diantaranya telah diberi kepercayaan untuk meduduki posisi executive dilingkungan CIGEDE GROUP,” tukasnya.
Menilik rencana strategis CIGEDE GROUP tahun 2009, berdasarkan penelitian, masih banyak kebutuhan rumah di Indonesia, ia bersama tim akan memfokuskan pembangunan beberapa proyek lain di tanah air. “Kami merencanakan sesuai dengan kemampuan yang da untuk membuka satu proyek baru tiap tahunnya,” jelasnya.
Diakhir pembicaraannya, Jimmy berharap dengan apa yang dilakukan hingga tahun 2009 tetap mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dengan demikian pembangunan The Grand Sentul, Bukit Az-Zikra dan Griya Alam Serpong akan mampu menjadi stimulan baru bagi kawasan Bogor dan Sentul khususnya.