MENATA RUANG KERJA

Bekerja di rumah? Ya, kenapa tidak? Dibutuhkan suatu tempat di dalam hunian yang membuat orang dapat bekerja secara optimal sekaligus nyaman.Saat ini, bekerja di rumah makin menjadi pilihan banyak orang. Paradigma orang tentang arti bekerja pun mulai berubah, seiring dengan waktu yang seolah berjalan begitu cepatnya, hingga orang dituntut untuk serba cepat. Bagi kaum urban, pilihan untuk bekerja di rumah banyak diminati orang. Praktis, hemat waktu, biaya dan tenaga, adalah alasan utamanya. Didukung dengan teknologi yang sedemikian pesatnya, misalnya internet, maka banyak kemudahan yang dapat diperoleh. Bahkan , transaksi bisnis pun dengan mudah dilakukan. Tinggal “klik”, maka semuanya beres.

Lalu, ruang kerja seperti apa yang ideal dalam sebuah hunian? Dahulu, ruang kerja identik dengan suatu area atau sudut ruangan, tempat dimana seseorang bekerja paruh waktu atau sekedar menyelesaikan pekerjaan kantor yang belum selesai. Namun, dalam perkembangannya, ruang kerja di rumah bisa berubah fungsi sebagai ruang tempat mencari penghasilan utama.
Apapun jenis usahanya, bekerja paruh waktu ataukah secara penuh, tetap harus diperhatikan faktor-faktor yang mendukung terciptanya kenyamanan di ruang kerja.

Pertama adalah lokasi. Tempatkan ruang kerja di tempat yang tenang dimana tidak terdapat gangguan yang berarti, semisal sudut kamar tidur, area kosong di bawah tangga, selasar atau ruang tersendiri.  Sudut ruang hunian adalah cara paling praktis penempatan area kerja. Manfaatkan sudut kamar tidur, ruang duduk ataupun dapur. Yang penting adalah mendapat ketenangan dan jauh dari kebisingan yang mengganggu
Kedua adalah kelengkapan perangkat kerja, berfungsi meningkatkan produktifitas, juga memberi kenyamanan bekerja. Furnitur adalah salah satu perangkat wajib. Pilih kursi berdesain ergonomis (sesuai anatomi tubuh) yang nyaman digunakan. Sebaiknya pilih jenis kursi bersandaran, karena akan memberi rasa nyaman. Untuk mejanya, pilih sesuai dengan jenis pekerjaan dan peraltan yang digunakan.
Untuk pekerja paruh waktu, meja kerja yang kompak dan simple bisa menjadi pilihan. Lebih bagus jika meja tersebut bisa disimpan atau dilipat saat tidak digunakan, hingga tidak memakan tempat.Kebutuhan lainnya adalah perangkat computer dan tempat penyimpanan berupa lemari atau rak.
 Kondisi kerja ideal akan tercapai dengan tersedianya pencahayaan dan penghawaan, baik itu alami maupun buatan. Menempatkan ruang kerja yang memiliki akses langsung terhadap pencahayaan alami  sangat baik dilakukan. Namun, gunakan juga pencahayaan buatan untuk antisipasi saat cuaca tidak mendukung. Penggunaan task lighting berupa lampu meja, lampu dinding, atau lampu jepit akan memperjelas pandangan, membuat mata tidak lelah serta membuat lebih fokus pada aktivitas.


Tips penataan ruang kerja

1.     Perhatikan posisi/perletakan
    Tempatkan ruang kerja di lokasi yang jauh dari kebisingan dan lalu lalang orang. Sudut ruangan adalah tempat yang paling tepat untuk ruang kerja.
2.     Pencahayaan
    Pencahayaan alami dibutuhkan untuk sebuah aktifitas bekerja, namun tetap dibutuhkan pencahayaan buatan untuk antisipasi saat cuaca tidak mendukung.
3.     Penghawaan
    Lokasi ruang kerja yang terhubung langsung dengan bukaan, jendela membuat ruangan nyaman. Jadi, tak perlu tergantung pada AC.
4.     Listrik
    Listrik, saklar, stop kontak adalah elemen penting yang mendukung aktifitas di ruang kerja, terutama jika digunakan perangkat computer. Pastikan elemen tersebut dekat (mudah dijangkau) di ruang kerja.
5.     Perangkat meja-kursi
    Meja-kursi dalam besaran dan ukuran ergonomic menjadi syarat mutlak dalam kelangsungan bekerja. Jika computer menjadi perangkat wajib dalam bekerja, tak ada salahnya jika digunakan meja khusus untuk penggunaan computer.
6.     Lemari-rak buku
    Lemari atau rak buku dibutuhkan untuk menyimpan buku-buku atau berkas pekerjaan. Jika ruangan tak memungkinkan, bisa digunakan lemari laci yang ditempatkan di bawah meja. Yang penting, ruangan tetap rapi sehingga diperoleh kenyamanan. Selamat bekerja.