RUMAH BERGAYA EKLEKTIK

Sebuah hunian sejatinya mengekspresikan pribadi pemiliknya. Ungkapan ini rasanya tepat untuk menggambarkan sebuah rumah di kawasan Jagakarsa Jakarta Selatan, yang ditata dalam gaya eklektik.Adalah H. Muhammad  Aras, sang pemilik, yang mendekorasi sendiri interior rumahnya tanpa dibantu seorang desainer interior. Di rumahnya yang memiliki luas bangunan 450m2 dan terletak di lahan seluas 980m2 ini, Opa  Aras, begitu ia sering disapa, menata interior sesuai dengan selera pribadinya membentuk suatu harmonisasi.
Jika dilihat dari tampak depan bangunan, tatanan ruang di rumah ini tidak menunjukkan sesuatu yang istimewa. Halaman depan dan taman yang luas mengawali langkah memasuki rumah.
Di teras, ditempatkan kursi dan meja sebagai pelengkap untuk menikmati saat bersantai.
Memasuki ruang dalam, perlahan mulai dapat dirasakan atmosfer ruangan yang ingin ditampilkan oleh rumah ini. Tatanan bergaya eklektik dalam nuansa coklat dan merah marun kental mewarnai interiornya.
Gaya eklektik yang memadu padankan berbagai gaya dan masa dalam sebuah karya desain, banyak diterapkan pada sebuah tatanan.  Gaya ini umumnya ditampilkan lewat pernak-pernik interior seperti art work, lampu dan perabot, yang semuanya dipadu menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sentuhan eklektik tidak hanya sebagai perpaduan antara modern dan tradisional, namun bisa merupakan aplikasi dari gaya klasik yang senantiasa abadi.
Di dalam rumah yang memiliki tatanan ruang split level ini, hampir seluruh lantainya  ditutup lapisan karpet serta wallpaper pada dindingnya. Ruang-ruang utama yang berfungsi untuk santai seperti ruang keluarga, ruang duduk, ruang tamu dan ruang makan, seluruh lantainya dilapis karpet warna merah.  Sementara untuk lapisan dindingnya, dipilih wallpaper warna senada. Kondisi ini membuat ruangan nampak lebih gelap. Suasana temaram agaknya merupakan suatu langkah yang sengaja Opa Aras lakukan, untuk menimbulkan kesan romantis ruangan. Nyala lampu-lampu dinding makin mempertegas hal tersebut.
Pemilik yang menyukai benda seni, menempatkan barang-barang koleksinya sebagai elemen dekoratif dalam ruangan. Hampir seluruh sudut ruangan, terdapat beberapa benda seni semisal patung, vas, hiasan dinding, lampu dan sebagainya.
Sentuhan eklektik yang diterapkan di rumah ini, lebih mengarah ke gaya klasik. Perangkat sofa kulit, bentuk tirai yang menjuntai, hiasan patung-patung berbentuk orang menegaskan hal ini. Aplikasi eklektik juga terlihat dalam penataan lansekap. Taman yang begitu luas di halaman depan dan belakang, dihiasi beberapa patung orang bergaya Eropa warna putih. Ornamen patung dengan sosok wanita dan anak kecil ini seakan menunjukkan eksistensi rumah ini.
Dari sisi arsitektural, rumah dikemas dengan tetap mengutamakan unsur  tropis lewat atap segitiga di rumah utama. Sementara sentuhan Eropa dihadirkan pada penutup area carport. Berbentuk atap dak beton, yang juga berfungsi sebagai balkon.
Meski memadukan beberapa gaya dalam tatanan interior maupun eksteriornya, namun rumah ini tetap mengutamakan sisi penghawaan dalam penataan ruangnya. Selain menyediakan bukaan-bukaan yang cukup, terdapat juga sebidang area terbuka (innercourt ) berupa kolam kecil di tengah-tengah bangunan. Adanya innercourt setidaknya memberi peluang pada udara dan cahaya untuk masuk ke dalam ruangan.
Sementara itu, lantai split level yang terbentuk di rumah ini, merupakan upaya menyesuaikan dengan kondisi lahan yang cenderung menurun ke arah belakang.  Dari ruang tamu, terdapat dua tangga, yang mengarah ke bawah dan ke atas. Tangga ke atas menuju ke arah ruang-ruang privat seperti beberapa kamar tidur dan ruang duduk. sedangkan tangga ke bawah mengarah ke ruang keluarga, ruang makan dan pantry.
Menuruni tangga bawah, secara bertahap disuguhkan view yang menarik hati. Hamparan karpet  yang melapis hampir keseluruhan lantai ruangan, mengiringi langkah menelusuri ruang demi ruang. Halaman belakang yang terletak di area bawah, menjadi klimaksnya. Sebuah halaman yang luas, yang diolah dengan lansekap menawan. Taman, kolam dan saung serta pohon-pohon rindang memberi pengalaman visual yang menyejukkan hati. Bersisian dengan halaman ini, terdapat teras cukup lebar yang diisi dengan bench kayu dan kursi goyang. Di sudut teras lainnya, terdapat seperangkat meja kursi makan. Sebuah tempat yang pas untuk menikmati sarapan atau minum teh di sore hari, sambil menikmati hijaunya tanaman dan gemericik air kolam.
Area teras belakang, menjadi tempat paling menyenangkan di rumah ini. Bagaimana tidak, semilir angin, gemericik air kolam dan polusi suara yang sama sekali tidak terdengar, membuat orang betah untuk berlama-lama di tempat ini. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas kerja yang begitu padat.