Terang, Lapang & Banyak Bukaan
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 03 Oktober 2011 21:32
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3393
- 03 Okt
Area innercourt, dilengkapi bukaan bagian atas, jendela kaca dengan kisi-kisi aluminium di sepanjang dinding area tanggaUkiran batu paras bermotif bunga, menjadi point of interset.
Adanya saling pengertian dan menghargai antara arsitek dan pemilik rumah, menjadi salah satu kunci keberhasilan desain rumah ini. Karena sejatinya rumah harus menjadi sebuah home, bukan sebuah house. Seorang arsitek dituntut untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan pemilik rumah. Dan itu salah satunya diperlihatkan oleh konsultan arsitektur Prana Nugraha Jaya, saat mendesain rumah yang terletak di kawasan Jakarta Barat ini. Pemilik rumah yang memiliki tiga orang putera puteri, memang menghendaki adanya ruangan yang luas dan plong sehingga buah hati mereka dapat leluasa beraktivitas di dalam. “Kami memiliki dua orang putera yang masih kecil, sehingga butuh tempat lapang buat mereka bermain,” papar nyonya rumah. Karena itu, ruangan yang terbuka tanpa banyak sekat, menjadi prioritas utama. Selain itu, ruang-ruang di dalam haruslah terang dan memiliki pergerakan udara dan cahaya yang baik, sehingga rumah menjadi sehat.
Sekilas, tuntutan kebutuhan pemilik rumah terkesan standar sebuah rumah sehat dan nyaman. Namun, tentunya sebuah rumah tak cukup hanya sehat dan nyaman, namun haruslah tampil indah melalui detail-detailnya. Dan semuanya itu, dapat diwujudkan dengan baik di rumah ini. Dalam rancangannya, arsitek mengacu pada prinsip arsitektur modern tropis melalui bukaan lebar di tiap ruang, sehingga sirkulasi udara segar dan cahaya alami menjadi maksimal. Dari depan, fasad bangunan menampilkan suatu massa yang masif dan tertutup. Bangunan yang terdiri dari tiga lantai ini, menempatkan pintu masuk utama pada level yang lebih tinggi dari jalan. Sebuah tangga lapis batu alam, ditempatkan sesudah pagar mengiringi langkah menuju lantai satu. Tampilan fasad didominasi oleh permainan bidang horisontal dan vertikal, - baik dari material kayu ataupun beton -, untuk mengurangi terik matahari.Meski dari luar terlihat masif, namun ternyata rumah ini memiliki “banyak lubang untuk bernafas”.
Arsitek menempatkan sequence berupa innercourt pada beberapa sudut ruang, sehingga interior hunian terasa lapang. Posisi innercourt yang menerus antar lantai berhasil memaksimalkan kontinuitas visual antar ruang. Di lantai satu, area innercourt yang dindingnya ditutup batu paras Bali, menjadi “kejuta” di lantai ini. Adapun innercourt lainnya ditempatkan di sisi pinggir lantai dasar, menerus hingga lantai dua. Penempatan ruang-ruang di rumah ini menciptakan pergerakan yang dinamis. Lantai dasar ditata untuk area servis, ruang serba guna dan garasi. Di lantai satu, ditempatkan ruang tamu yang memiliki level lebih rendah daripada ruang-ruang lain di lantai ini. Kemudian terdapat anak tangga melengkapi permainan split level menuju ruang keluarga, ruang makan dan pantry di ruangan tengah. Meski terletak di lantai satu, namun pada sisi kiri ruangan ditempatkan kolam ikan dilengkapi dengan teras lantai dek kayu. Posisi kolam berdampingan dengan lubang innercourt yang menerus dari lantai dasar menuju lantai dua. Selanjutnya naik ke lantai dua, terdapat kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak, serta ruang belajar yang ditempatkan menghadap ke arah innercourt.
Ruangan yang plong dan terbuka, didesain khusus sebagai “tempat bermain anak-anak” dalam rumah. Sudut kiri lantai satu terdapat kolam ikan lengkap dengan teras, tempat bersantai. Area ini juga terhubung dengan innercourt.
Tatanan interior rumah ini didesain simpel, mengikuti bentuk rumah yang cenderung bermain dalam bentuk geometris. Penggunaan elemen kayu pada beberapa sudut ruang, dikombinasi batu andesit, memberi kesan natural. Agar tidak terjebak dalam nuansa natural yang terlalu kental, digunakan juga elemen kaca dan aluminium sebagai sentuhan modern. Sisi innercourt yang berbatasan dengan area tangga, ditutup bidang kaca yang menutup sepanjang dinding dari bawah hingga atas. Penggunaan kaca ini juga membuat ruangan tangga menjadi terang, yang didukung dengan masuknya cahaya berlimpah dari area innercourt.
Banyak bukaan di ruang makan, menciptakan ventilasi silang sehingga terjadi pergerakan udara secara maksimal. Bersantap sambil memandang kolam ikan, membuat suasana lebih menyenangkan.
Dapur modern warna merah, sebagai point of interest dalam ruangan.
Kamar tidur tak luput dari bukaan lebar, yang terhubung dengan innercourt hingga menembus lantai bawah. Kamar mandi utama tampil mewah, sehat dengan bukaan lebar yang terhubung innercourt
Sentuhan modern juga ditampilkan di area pantry, yang tampil menarik dengan balutan warna merah pada kabinetnya. Pilihan warna dan desainnya membuat pantry mencuri perhatian di area ini. Pantry menempati area yang cukup luas, lengkap dengan island di bagian ten ahnya. Posisinya menyatu dengan ruang makan dan dilengkapi dengan bukaan kaca yang mengarah ke innercourt . Banyaknya penggunaan kaca dan bukaan di rumah ini, - khususnya di area ruang tengah-, membuat ruangruang dapat terhubung langsung secara visual. Hal ini memang disengaja, agar memudahkan pemilik rumah dalam mengawasi aktivitas bermain putera-puterinya. Tak hanya itu, yang jelas rumah menjadi sehat dan segar berkat limpahan cahaya dan udara, dan yang pasti rumah menjadi hemat energi. Lokasi : Kediaman di Jakarta Barat Arsitek, Kontraktor & Desain interior : Prana Nugraha Jaya