Lantai Kayu si Pemberi Kehangatan

     Kayu sebagai bahan bangunan—termasuk untuk lantai—telah digunakan manusia sejak ratusan tahun silam. Seiring kemajuan zaman, di mana bahan fabrikasi semakin merebak sebaliknya sumber daya alam menurun, penggunaan kayu semakin berkurang. Bagaimanapun, kayu sebagai bahan lantai tetap menjadi pilihan menarik hingga kini. Berawal dari lahirnya metode penyusunan potongan-potongan kayu sebagai penutup lantai (parqueterie) di Perancis pada tahun 1684, mulailah dikenal lantai kayu atau parket (parquet).

1 Karakter

     Parket tergolong eksklusif. Karakteristik kayu sangat spesial dan nyaris tak tergantikan oleh bahan lain. Selain kuat dan tahan lama, kayu mudah dibentuk dan memiliki kelenturan. Kayu juga memiliki warna dan tektur yang sangat unik dan menarik—berbeda untuk tiap jenis kayu. Parket menampilkan kesan natural sekaligus elegan. Parket juga mampu memberikan kesan hangat dan akrab. Lebih dari itu, sifat higroskopis lantai kayu membuatnya mampu menyeimbangkan suhu udara di ruangan sehingga akan memberi efek sejuk saat udara panas dan sebaliknya memberi efek hangat ketika udara dingin.

     Jenis kayu untuk parket haruslah kuat, tahan cuaca dan rayap, serta mudah dikerjakan. Jadi, tidak semua jenis kayu dapat digunakan sebagai bahan parket. Kayu dari hutan tropis Indonesia yang populer untuk bahan parket, antara lain jati, kayu besi, damar laut, bangkirai, sonokeling, dan merbau. Sementara parket impor terbuat dari kayu seperti oak, mahogany, walnut, maple, pine, cherry, dll.

2 Jenis Parket

     Awalnya hanya dikenal parket kayu solid (solid parquet) dari kayu asli (natural wood parquet). Tapi dampak kemajuan teknologi telah muncul jenis-jenis lain. Meski harganya relatif mahal, solid parquet memiliki kualitas terbaik— kuat, tahan lama, dan keindahan dan efek fisis kayu yang sesungguhnya. Sebaliknya, parket sintetis yang jauh lebih murah memiliki ketahanan terbatas, dan warna/teksturnya pun cenderung memudar seiring berjalannya waktu. l Engineered parquet tergolong natural wood parquet namun merupakan kombinasi beberapa kayu dengan kualitas berbeda yang disusun dalam 3-4 lapisan. Lapisan terbawah kayu kualitas rendah, lalu di tengah kayu kualitas menengah (multiplek/plywood), dan untuk permukaan adalah kayu kualitas tinggi. l Laminate parquet adalah parket sintetis, yang terbuat dari campuran serbuk kayu dan lem yang di-press dan permukaannya dilapis kertas/plastik/fiber bermotif kayu. Setiap jenis parket memiliki kelebihan dan kekurangan.

3 Desain, Ukuran

     Parket dijual dalam potongan-potongan persegi, persegi panjang, dan segitiga, dalam berbagai ukuran. Dengan pemesanan khusus bisa pula diperoleh bentuk-bentuk lengkung/ kurva. Beragam bentuk geometris dan lengkung dapat dipadukan menjadi desain lantai yang menarik. Selain desain geometris sederhana hingga rumit, Anda pun dapat menciptakan bentuk-bentuk dekoratif.

4 Aplikasi

     Pemasangan parket relatif mudah dan cepat. Tanpa harus membongkar lantai lama—keramik, lantai semen, dll.—lantai kayu bisa langsung ditumpuk di atasnya, dengan sistem pemakuan dan pengeleman. Pelitur, vernis, dan cat kayu dapat dipilih sebagai finishing untuk natural wood parquet. Setiap bahan finishing akan menimbulkan efek berbeda pada jenis kayu berbeda. Hal penting yang tak boleh dilupakan adalah memberi lapisan zat anti rayap. Parket dapat diaplikasikan di bagian mana pun di rumah Anda. Pilihan jenis dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia. Di samping itu, perawatannya pun relatif mudah dan bisa ditangani oleh siapa pun. Nah, apakah Anda tertarik untuk menghadirkan kehangatan di rumah dengan memasang lantai kayu?