Kain-Kain Pelapis Dalam Interior
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 20 Maret 2009 21:03
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3001
- 20 Mar
dan warna finishing lantai dan finishing cat sebagai elemen-elemen kunci
dalam perencanaan interior. Sekilas, proses pemilihannya terkesan simpel
namun untuk membuatnya serasi dengan berbagai unsur yang lain
sebenarnya memerlukan perhatian khusus.
Dari berbagai bahan dalam interior, kain-kain pelapis ini cukup memberikan kesan visual yang membuat ruang interior yang “kaku” menjadi lembut, nyaman dan manusiawi. Biasanya kain kain pelapis ini digunakan sebagai pelapis furnitur / upholstery, kain untuk gorden atau penutup jendela / drapery, pelapis dinding / wall covering, dan pelapis lantai / woven floor covering seperti karpet dan permadani. Dibandingkan dengan hard materials dalam interior, ketahanan kain-kain ini tentunya mempunyai umur penggunaan yang lebih pendek dan lebih kerap di redekorasi kembali sesuai dengan trend yang ada.
Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan dan perencanaan kain-kain ini. Kriteria-kriteria tersebut akan dipaparkan lebih mendetail pada penjelasan di bawah ini.
Pertama, ketebalan kain / berat-ringan kain yang akan mempengaruhi jatuhnya kain sebaiknya sesuai dengan desain dan penggunaannya. Untuk kain gorden dengan model yang sederhana tentunya dipilih kain yang agak berat hingga jatuhnya baik, sedangkan untuk model-model lainnya kadangkala dibutuhkan kain yang agak ringan.
Kedua, tentukan tema warna yang diinginkan dalam angan-angan sebagai panduan untuk kesesuaian hasil. Untuk menentukan tema dapat dilakukan dengan mencoba-coba terlebih dahulu dengan membuat sketsa dan memberi warna atau mencoba dengan sedikit sampel bahan yang sesuai dengan selera.
Aspek ketiga yang perlu diperhatikan adalah ketahanan. Yang dimaksud ketahanan di sini adalah awetnya penggunaan, cepat kotor atau tidak, bagaimana perawatannya, kemudahan pencucian dan kemudahan perbaikan. Seperti penggunaan bahan karpet perlu diperhatikan perawatan berkala untuk kualitas udara yang baik dalam ruang ber-AC. Perawatan ini akan mencegah bau lembab bahan karpet akibat kurang perawatan. Ada baiknya mencari informasi ketahanan umur material tersebut serta informasi detail bagaimana perawatan yang baik untuk bahan-bahan tertentu.
Budget atau anggaran biaya untuk bahan perlu diperhatikan. Setiap bahan memiliki umur ekonomis yang berbeda sehingga selain harga bahan dan ongkos pemasangan terdapat pula biaya perawatan dan biaya penggantian kembali (dekorasi ulang akibat umur penggunaan bahan). Biaya perawatan biasanya ditentukan oleh ketahanan bahan yang digunakan. Ketahanan bahan tidak ditentukan oleh murah-mahalnya bahan, namun disebabkan spesifikasi yang digunakan.
Pilih bahan yang ramah lingkungan, dalam arti dapat didaur-ulang dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disarankan untuk tidak menggunakan kulit binatang yang dilindungi, gunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui seperti katun wool, sutra dan sebagainya. Selain itu, perlu diperhatikan pula kesesuaian bahan dengan lingkungan tropis Indonesia.