Tangga Minimalis nan Aksi

Tangga sebagai komponen penting untuk sirkulasi
dapat pula menunjang penampilan interior minimalis. Di masa kini semakin banyak dibangun rumah-rumah bertingkat dengan gaya minimalis. Tangga sebagai komponen penting untuk sirkulasi dapat pula menunjang penampilan interior minimalis. Bagian ini seringkali memang terlepas dari perhatian dalam merencanakan interior, karena letaknya yang seringkali tersembunyi. Tulisan ini akan membahas berbagai poin tentang  tangga minimalis. Gaya minimalis merupakan gaya yang popular belakangan menekankan pada garis-garis polos tanpa ornament, berkesan bersih  tanpa ukiran, dan memiliki sedikit paduan warna pada bentuknya. Tangga bergaya minimalis biasanya juga berkesan polos, jauh dari kesan-kesan romantis seperti railing wrought iron yang berornamen Victorian.
Walaupun miskin ornament namun biasanya tangga-tangga minimalis memiliki penyelesaian  detail yang unik namun berkesan rapi terutama pada sambungan sambungannya. Kesan dingin seringkali timbul  karena kesan licin tersebut namun bantuan pencahayaan akan sangat membantu.
Bahan-bahan yang dipergunakan biasanya antara lain kayu, stainless steel, maupun kabel-kabel  baja dan beton. Biasanya dapat berkesan kokoh, berat maupun berkesan ringan  tergantung penggunaan bahan.
Ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Antara lain keselamatannya karena bentuk yang minimalis, biasanya railing yang tidak memenuhi syarat keselamatan khususnya bagi anak anak. Kurang rapatnya sela-sela railing, dan bagian-bagian anak tangga yang seringkali cukup terbuka dapat perlu dipertimbangkan lebih lanjut untuk faktor keselamatan pengguna.
Sehingga faktor ergonomis tangga patut pula diperhatikan, misalnya dengan tinggi injakan antara 17-18 cm, lebar injakan antara 30 cm serta tinggi railing sekitar 85 Cm, dengan kerapatan yang tepat.Pergunakan bordes jika antar lantai terlalu jauh jaraknya. Hindari tangga putar kecuali untuk kepentingan servis karena penggunaannya yang kurang nyaman. (Sumber : Elements)