Lebih Dekat Dengan Solid Surface Material

Sebuah dapur tentu tidak lengkap rasanya tanpa kehadiran table top. Bagian dapur yang satu ini tidak hanya memberikan tampilan yang lebih indah, namun juga sangat fungsional sebagai alas bekerja. Hal terpenting yang harus diketahui bahwa saat ini kesehatan sudah menjadi issue utama dalam kehidupan masyarakat, karena banyak makhluk-makhluk kecil berbahaya yang tidak tampak oleh mata kita. Karena itu pemilihan material untuk table top juga harus dipertimbangkan terhadap masalah higienis ini. Letaknya yang berada di bagian atas floor cabinet, tentu menjadikannya tempat yang nyaman untuk meracik dan memotong bahan makanan. Bahkan, tak jarang panci yang masih panas pun diletakkan di atasnya. Akibat beban yang disandangnya tidak ringan, maka dibutuhkan bahan material yang  berkualitas agar table top bertahan lama.
    Kini di pasaran, beragam bahan untuk membuat table top banyak ditawarkan. Mulai dari kualitas rendah sampai tinggi serta jenis mampu bertahan hingga bertahun-tahun. Jenis bahan table top yang ada saat ini diantaranya kayu, granit, marmer, High Pressure Laminate atau yang dikenal dengan sebutan formika, keramik, dan stainless steel. Bahan granit menjadi bahan material yang paling banyak diminati. Keindahan motif dan warna yang dimiliki memang menunjang tampilan dapur menjadi lebih berkelas, mewah, dan elegan. Kekuatan bahan alam inipun tidak tertandingi dari bahan lainnya. Hanya saja, harga granit yang cukup tinggi membuat banyak orang urung membelinya. Terkait kerasnya bahan alam ini, apabila pemrosesan dikerjakan secara manual, maka nilai keindahan granit akan berkurang karena kerapihannya tidak terjamin. Selain itu sambungan antara granit umumnya akan tampak dengan jelas.
    Namun, kini telah ada bahan material table top yang tampilannya serupa granit dengan harga yang lebih terjangkau, namanya Solid Surface Material, yang dipasarkan sekitar Rp 1,5 juta/m’, harga tersebut sudah terfabrikasi. Penamaan Solid Surface Material dikarenakan sifat bahannya yang padat tidak berpori. Bentuknya seperti plastik tebal, terbuat dari campuran modified acrylic resin dengan beberapa mineral tambang tertentu. Walau berbahan dasar plastik, tampilan solid surface material tetap indah dengan motif dan warna layaknya granit dan marmer sungguhan. Di pasaran, Solid Surface Material dijual dalam bentuk lembaran. Untuk merek SUNRAY, Solid Surface Material produksi dalam negeri dengan teknologi Eropa, dijual dengan ukuran 80 cm x 300 cm dengan tebal 8 mm dan 12 mm.

    “Solid Surface Material sebenarnya telah digunakan sejak tahun 70-an di Amerika Serikat, namun baru masuk ke Indonesia tahun 80-an. Kini kita telah dapat membuat bahan ini sendiri tanpa tergantung import produk dari luar negeri. Kualitasnya pun sesuai dengan standard internasional yang diakui oleh ICPA/ International Cast Polymer Association yang berbasis di Amerika, hal ini dijelaskan oleh Kenneth Ardiyan, CEO PT Industri Dagang Kadanka Utama atau yang lebih dikenal dengan IDKU, produsen Solid Surface Material terkemuka di Indonesia dengan merek SUNRAY.

Banyak Kelebihan

Sifat bahan yang tidak berpori, mudah dalam pemrosesannya, dapat diperbaharui, serta elegan ini ternyata memiliki kelebihan dengan tidak membiarkan bakteri, lumut dan jamur berkembang biak di dalamnya. Ini akibat tidak adanya cela yang berpotensi membuat serpihan makanan dan kotoran masuk kedalamnya. Apabila tergores, bahan ini juga dapat dipoles ulang dengan alat/mesin sederhana, sehingga kebersihan dan kehigienisan dapur tetap terjaga dalam waktu lama. Kelebihan inilah yang tidak dimiliki oleh bahan marmer dan granit, karena keduanya memiliki pori-pori pada permukaannya.
    Proses pengerjaan dan pemasangan bahan ini pada dapur juga tergolong mudah, karena hanya menggunakan mesin/alat pertukangan kayu biasa. Ini dimungkinkan, karena bahan Solid Surface Material fleksibel dan tidak sekeras granit asli. Sifat ini jugalah yang membuatnya mudah diolah menjadi bentuk-bentuk 3 dimensi yang dikreasikan perancang. Bahkan bahan ini dapat dilengkung hingga berukuran diameter 40 cm.
    Karena itulah fungsinya dapat lebih beragam, tidak hanya sebagai table top saja. Panel dinding, meja counter, pelapis kolom, sink, washtafel, dan bathtube dapat dibuat engan bahan ini. Untuk membuatnya menjadi sink atau washtafel yang cekung dan tidak memiliki sudut menyiku, lembaran Solid Surface Material dipotong dan disambung menggunakan lem khusus. Keistimewaannya, sambungan antar bahan tidak terlihat/seamless dan mulus, seolah menyatu dengan lainnya menjadi sebuah kreasi desain yang benar-benar indah. Cara yang sama juga dilakukan untuk membentuk beragam benda-benda lain sesuai keinginan. 

Tetap Ada Kekurangan
    Walau memiliki segudang kelebihan, ternyata bahan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Selain kekuatannya masih kalah dengan granit alam, ketahanan goresnya juga agak berkurang jika digunakan dalam jangka waktu lama. Namun, bukan berarti tampilan dapur, dalam hal ini table top, selamanya akan kusam dan tidak lagi indah jika tidak diganti. Lewat pemolesan ulang, tampilan Solid Surface Material dapat mulus dan warnanya kembali seolah baru lagi. Biaya pemolesan ulang ini sekitar Rp 150.000/m’. Sebaiknya, pemolesan ulang dilakukan sebagai bagian dari proses perawatan dan hendaknya dilakukan secara berkala setiap 6 bulan —1 tahun sekali walaupun permukaannya tidak tergores. Sedangkan untuk perawatan harian, sangat mudah, cukup dilap dengan kain bersih setiap kali setelah digunakan.
    Kekurangan yang ada juga tidak membuat Solid Surface Material ditinggalkan oleh para konsumennya. Beragam kelebihan yang dimiliki tetap menjadikannya kian diminati dewasa ini. Namun, hendaknya konsumen berhati-hati dalam memilih produk Solid Surface Material yang ada. Karena di pasaran beredar juga solid surface-solid surface yang tidak memenuhi standard dan tidak terjamin kualitasnya. Umumnya, produk tersebut mempunyai ketebalan yang tidak merata, berpori, warna cepat kusam, koleksi warna yang tidak menarik, bahkan ada yang melapiskan permukaannya dengan bahan kimia tertentu namun akan mengelupas bagian atasnya/coating-nya sehingga terlihat kusam dan tidak mengkilap lagi.