10 tentang WARNA untuk INTERIOR
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Kamis, 28 Juli 2011 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4362
- 28 Jul
Khawatir tampilan ruangan kurang menarik karena satu dan lain hal? Selesaikanlah dengan warna, karena permainan warna yang tepat mampu menyempurnakan keterbatasan ruang.
1. Membentuk Mood & Atmosfer
Secara psikologis setiap warna memiliki mood dan identifikasi perasaan tersendiri. Misalnya warna-warna hangat yang mampu mengasosiasikan perasaan gembira, agresif, aktif hingga dominan. Warna biru tepat untuk Anda yang menginginkan suasana tenang didalam ruangan. Jika ingin mengangkat suasana dalam proporsi ruang kecil, pilih warna cerah dan kuat seperti merah, hijau, oranye, fuschia dan pink. Tidak melulu harus diaplikasikan pada dinding, sedikit aksen warna pada pelengkap interior seperti bantal, kap lampu, bunga, furnitur hingga pernik interior lainnya cukup efektif dan dapat membangun mood maupun atmosfer ruang yang diinginkan.
2. Point of Interest & Pengalih Perhatian
Ingin menonjolkan salah satu area ruangan? Lakukan dengan warna. Cat warna mencolok pada salah satu bidang dinding yang ingin ditonjolkan, akan menciptakan fokus perhatian pada bidang tersebut. Bisa juga diterapkan pada fitur interior lain, seperti sofa pada living room, cermin besar pada foyer atau bahkan sisi kepala tempat tidur. Warna yang paling cepat menarik perhatian, dapat diambil dari kelompok warna cerah dan kuat seperti merah, oranye, kuning dan warna solid lainnya. Selain dengan mengecat dinding, bisa digunakan artwork atau lukisan dengan warna-warni atraktif di sebuah bidang dinding yang polos. Sebaliknya, untuk mengalihkan perhatian kita bisa mengaplikasikan warna yang lebih pucat daripada sisi lainnya. Misalnya warna muda yang ringan seperti krem, beige, atau broken white.
3. Memecah & Menyatukan Ruang
Desain modern kerap menerapkan banyak layout ruang terbuka. Jika biasanya digunakan pembatas fisik semacam dinding, pintu maupun partisi, mengapa tidak mencoba untuk menggunakan warna? Penggunaan warna yang berbeda pada tiap fungsi ruang, bisa memecah kesan ruang terbuka tanpa pembatas fisik. Namun, perhatikan skema warna yang akan diterapkan. Paduan warna-warna analog bisa digunakan untuk menciptakan perpindahan ruang yang lebih halus, demikian juga dengan warna-warna monokromatik. Sementara warna komplementer dan bersifat kontras bisa digunakan untuk membedakan ruangan secara lebih tegas.
4. Menyeimbangkan Proporsi Ruang
Penerapan warna-warna gelap dan mencolok mampu memberikan kesan mendekatkan jarak, sehingga efektif untuk memberikan proporsi ruang yang bersifat intim pada ruangan yang luas. Sementara warna-warna cerah, muda, pastel dan yang mengandung warna putih seperti kuning pastel pucat, krem, beige, merah muda dan warna-warna lainnya yang mengacu ke warna putih cenderung memberikan kesan menjauhkan. Itu sebabnya rumah berlahan terbatas dengan ruangan yang sempit, sangat dianjurkan untuk menggunakan kelompok warna ini.
5. Merendahkan Langit-langit
Untuk memanipulasi langit-langit yang terlalu tinggi, gunakan warna plafon yang lebih gelap daripada warna dinding, sehingga akan memberikan kesan mendekatkan jarak antara langit-langit dan lantai.
6. Meninggikan Langit-langit
Agar plafon terkesan tinggi pada langit-langit yang rendah, aplikasikan warna paling terang pada langit-langit dan lantai. Untuk memberikan kesan yang maksimal, beri warna bagian atas dinding sekitar 20-40 cm dengan warna yang sama dengan plafon. Hal ini akan memberikan kesan dinding tersebut seolah-olah menjadi bagian dari plafon, sehingga memberi kesan meninggikan.
7. Manipulasi Lorong Sempit & Panjang
Jika memiliki lorong, koridor atau selasar sempit dan panjang di dalam rumah, tak perlu bingung untuk mengakalinya. Cukup sapukan warna-warna terang seperti putih pada lorong, kemudian berikan warna mencolok atau warna gelap pada dinding yang berseberangan di ujung lorong. Langkah ini bisa membuat proporsi lorong menjadi seimbang dengan memberikan kesan mendekatkan lorong.
8. Menyempitkan Ruangan Yang Luas
Jika memiliki ruangan yang luas namun minim ornamen, tentu akan terlihat lengang dan kosong, apalagi jika salah satu dindingnya terbuka dan menghadap ke arah luar. Untuk menyeimbangkan proporsi dan dimensi ruang pada kasus ini, aplikasikan warna yang lebih gelap atau lebih mencolok pada salah satu dindingnya.
9. Intimasi Ruang
Ketika mengaplikasikan warna yang lebih gelap pada ruangan, kita akan mendapatkan kesan ruangan yang dekat. Dalam hal ini warna telah berhasil menyempurnakan kesan intim pada sebuah ruangan. Hal ini bisa diaplikasikan kala memiliki ruangan yang berkesan jauh dan membosankan. Untuk menyiasatinya, pilih warna gelap atau mencolok pada sisi dinding terjauh, lalu letakkan artwork yang atraktif sehingga memberikan suasana yang dekat dan intim. Dan, tetap berikan warna-warna terang pada langit-langit dan lantai, agar dimensi luasnya tetap terjaga.
10. Konsep Interior
Memilih dan memadukan warna, dengan memertimbangkan beberapa elemen desain terkait seperti dinding, lantai, furnitur, dan aksesoris merupakan langkah mengkonsep warna. Gunakan aksentuasi warna secara dominan untuk mengikat ruangan agar tampilan keseluruhannya lebih harmonis. Misalnya pengulangan aksen warna senada pada bantal-bantal, karpet, dinding atau furnitur. Perubahan warna juga dapat menciptakan perubahan gaya. Desain minimalis yang simpel akan terasa lebih pop bila ditambahkan dengan aksentuasi warna-warna terang dan kontras. Sementara warna-warna alam seperti cokelat tua, hijau daun dan sedikit biru, cocok untuk Anda penyuka gaya interior etnik.