Sensasi Kondominium Ramah Lingkungan
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 21 Oktober 2011 22:30
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2106
- 21 Okt
oleh PT. Fajar Surya Perkasa(PT.Fassa) sejak tahun 1995. Kawasan berkonsep kota dalam kota tersebut, sejak lama dikenal sebagai salah satu kawasan palingdiminati sebagai lokasi berhuni di Jakarta Barat.
Harus diakui, keterbatasan lahan merupakan masalah bagi setiap kawasan hunian. Untuk memenuhi permintaan pasar itulah, maka PT. Fassa melansir hunian vertikal berkonsep ramah lingkungan bertajuk Sky Terrace pada Maret 2011. Kondominiu yang berlokasi tepat dibelakang Mal Matahari tersebut, didirikan di atas lahan seluas 1,3 HA dan terdiri atas tiga tower yang merangkum 525 unit hunian dalam balutan desain modern tropis yang memiliki banyak bukaan guna memudahkan masuknya udara dan cahaya alami. Kondominium ini, mengadopsi sistem ventilasi silang pada seluruh koridor di setiap lantai. Imbasnya, selain nyaman dan sehat, konsumsi listrik pun dapat ditekan. Banyak lagi keistimewaannya. Seluruh unit yang tersedia, memiliki balkon dan menggunakan homogenous tile sebagai pelapis lantai, termasuk pada tipe one bed room. Sebagai area sosialiasi, tersedia sky lounge pada setiap tower. Sky Terrace pun menghadirkan Health Club dan sebuah lagoon pool yang dikelilingi oleh 18 commercial outlet berupa café dan restoran, untuk menambah kenyamanan warganya.
“Hunian ramah lingkungan, tak hanya sekedar asri. Harus diakui, biaya pembangunan proyek semacam ini memang relatif lebih tinggi dan menurunkan marjin pengembang, namun memiliki dampak yang baik bagi lingkungan. Untuk itu pemerintah harus mensosialisasikan lebih luas serta memberi insentif bagi para pengembang, guna mendorong percepatan gerakan green building tersebut,“ papar Juan Panca, General Manager kawasan DMB. Meski menawan, hunian bernuansa resort ini ternyata dipasarkan dengan harga yang relatif terjangkau. Tipe one bed room seluas (semi gross) 35 m² ditawarkan senilai Rp 300 juta-an, tipe two bed room 48 m² senilai Rp 400 juta-an, dan tipe three bed room 68 m² hanya senilai Rp 600 juta-an. Tak mengherankan, jika saat ini saja tower Pecatu telah terjual 40% dan tower Uluwatu bahkan telah terjual 70%. Karena tower Uluwatu telah nyaris sold out, maka PT. Fassa pun akan segera melansir tower Sanur pasca hari raya Idul Fitri 2011.
Kawasan Prospektif
Kawasan DMB, memang sarat fasilitas. Selain memiliki Mal Matahari, juga tersedia RS. Hermina, sekolah Dian Harapan, dan area komersial berupa ruko. Penghuni pun kian dimanjakan, karena mobilitas mereka dimudahkan berkat adanya jalur bis Trans Jakarta tepat di depan gerbang kawasan DMB. Selain itu, gerbang tol dalam kota juga terletak tak jauh dari perumahan ini, sehingga kemana pun terasa dekat. Pembangunan yang berkelanjutan, membuat harga properti di DMB terus meningkat sesuai pembangunan kawasan tersebut.“Faktanya, investasi di DMB sangat menguntungkan. Terbukti dari demand untuk secondary market yang sedemikian tinggi, namun supply sangat terbatas,“ jelas Ir. Fendy Yamin - pemilik Value Pro, sebuah agen properti di DMB. “Sebagai contoh, harga rumah di cluster Gilimanuk senilai Rp 1 Milyar pada tahu 2004, meningkat jadi Rp 1,3 Milyar hanya dalam waktu tiga bulan. Bahkan setelah bagian interiornya sedikit direnovasi, harganya pun bertambah tinggi. Karena itulah, saya kerap berinvestasi di DMB ,“ tambah Rizal Effendie - investor properti. (Penulis : NCS / Foto : Istimewa)