Properti 2012 Strategi Tepat Agar Selamat
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 24 Januari 2012 19:23
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1998
- 24 Jan
Tahun 2012 akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Persaingan di pelbagai sektor makin ketat. Apalagi pada sektor properti. Perlu strategi yang tepat agar selamat.
Prediksi yang dikemukakan oleh Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) tersebut optimistis lantaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen merupakan asumsi konservatif yang disampaikan oleh pemerintah saat menyampaikan nota keuangan, serta akan berlanjut hingga 2014 sebesar 7 persen. “Apalagi ditambah sentimen positif dari seluruh sektor ekonomi yang ada dan membaiknya iklim keamanan di dalam negeri,” paparnya. Imbasnya, laju bisnis properti menjadi lebih bergairah. Karenanya, banyak kalangan menyebutkan bahwa tahun 2012 bisnis properti akan booming.
Bagi Anda yang belum sempat membeli rumah pada tahun 2011, jangan khawatir. Banyak analis mengatakan bahwa tahun 2012 suku bunga KPR akan lebih kecil dari tahun 2011, bahkan ada kemungkinan mendekati titik terendah BI Rate. “Karenanya tahun 2012 merupakan tahun yang tepat untuk membeli rumah, baik sebagai hunian utama ataupun investasi tambahan”. Namun, agar tidak salah mengambil keputusan, hendaknya Anda sejenak melihat ke belakang pada kondisi yang terjadi selama tahun 2011, khususnya perkembangan bisnis properti di bidang perumahan. Kondisi yang disarankan untuk dilihat diantaranya adalah informasi mengenai dimana wilayah potensial penjualan rumah, berapa nilai transaksi penjualannya, dan berapa kuantitas unit yang telah terjual. Kondisi ini merupakan bahan prediksi untuk meneropong kondisi pasar properti di tahun 2012. Karenanya, dalam memiliki sebuah rumah pertimbangannya adalah lokasi. Jadi, Anda sebaiknya mempertimbangkan dan mengetahui terlebih dahulu wilayah mana yang merupakan wilayah potensial atau wilayah yang banyak dikembangkan oleh pengembang plus tingkat permintaan dari konsumen yang cukup tinggi.