Alami Dengan Lantai Kayu

Jenis dan tipe lantai kayu semakin menjamur di pasaran. Sejatinya, alasan banyak orang untuk mengaplikasikan lantai kayu di dalam rumah adalah ingin menghadirkan suasana alam ke dalam rumah. Harapannya akan muncul kesan alami, suasana tenang dan nyaman.

       Itu sebabnya, betapa banyaknya orang menggunakan lantai kayu di dalam rumah. “Masuk akal memang karena karakteristik alami dari kayu dapat menyeimbangkan suhu ruang sehingga terasa nyaman dan hangat di telapak kaki,” kata Jhon L. Chang, General Mmanager PT Setya Langgeng Sentosa. Selain itu, pemilihan lantai kayu sebagai penutup lantai erat kaitannya dengan fungsi dan estetika. Begitu banyak pilihan bahan penutup lantai dengan berbagai variasi warna dan corak, namun satu yang tetap abadi adalah lantai kayu. Karena, selain karakternya yang unik juga lantaran antarsatu potongan lantai kayu dengan potongan yang lainnya tidak pernah ada kesamaan. Sehingga, semuanya dapat memberi suasana yang berbeda untuk berbagai gaya penataan rumah. Oleh karenanya dahulu ataupun sekarang , lantai kayu tetap jadi pilihan. Entah klasik ataupun modern gaya rumah Anda, lantai kayu tetap cocok diaplikasikan.

 

Beragam Jenisnya

       Jenis bahan kayu untuk lantai sejatinya terdiri dari beragam jenis. Dari yang berbahan kayu asli atau berbahan dasar kayu yang sudah diolah melalui teknologi modern. Dalam memilih lantai kayu ada dua hal pokok yang harus dipertimbangkan, antara lain warna dan kekuatan bahan.

1. Lantai kayu solid.
       Komposisinya terdiri dari kayu asli sehingga kesan natural dan karakter hangatnya lebih terasa. Harganya relatif tinggi karena dibuat dari bahan potongan kayu utuh yang persediaannya terbatas. Meski konsumen mendapat nilai positif karena mendapatkan karakter asli dari kayu, namun bersiaplah terhadap beberapa risiko yang mengikutinya. Jenis lantai kayu solid tingkat muai susutnya tinggi sehingga risiko lantai mengalami kerusakan juga semakin besar. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara tropis, dimana tingkat kelembabannya sangat tinggi. Pemasangan kayu solid membutuhkan waktu lama. Pengerjaan finishing (pengamplasan dari water coating) dilakukan di lapangan (saat pemasangan) sehingga kurang praktis. Pekerjaan finishing ini juga menimbulkan bau bahan kimia yang bisa menimbulkan alergi atau gangguan pernafasan.


2. Engineered Hardwood Floor.
       Menggunakan bahan dasar kayu yang sudah diolah melalui teknologi modern dengan sistem multilayer yang lebih tahan terhadap muai susut dan kelembagaan. Terdiri dari 3 lapisan. Llapisan pertama adalah top layer (surface layer) yang terbuat dari potongan kayu asli. Lapisan kedua adalah lapisan inti (core layer) yang terbuat dari tripleks atau plywood dengan arah serat yang disusun saling silang sehingga efektif mencegah terjadinya popping up (lantai terangkat keatas karena adanya muai susut di saat ada perubahan suhu). Bagian dasar dari lantai jenis ini dilapisi dengan pelindung ekstra terhadap noda dan kelembaban. Pemasangan lantai kayu jenis ini sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Iini karena paduan tounge (lidah) dan grave (cekungan) di keempat sisinya memudahkan dalam pemasangannya. Pengerjaan finishing sudah dilakukan di pabrixk sehingga ketika dipasang tidak perlu lagi dilakukan pengamplasan maupun coating.


3. Laminate Floor.
      Jenis ini biasa disebut sebagai lantai kayu imitasi. Ini berkaitan dengan bahan dasar yang digunakan yaitu HDF (High Density Fiberboard) dan MDF (Medium Density Fiberboard) yang berasal dari bubur kayu pulp yang dipress bersama dengan lem dan dilaminasi dengan paper decor yang bermotif kayu. Laminate floor memiliki empat lapisan. Lapisan teratas (overlay) merupakan penahan scratch. Pembuatan di pabrik dengan penambahan bahan berupa aluminium oksida yang membuat lapisan ini keatas. kedua adalah decorative papers yang dilekatkan jadi satu membentuk sebuah lapisan. Sedangkan lapisan ketiga berupa HDF dan MDF yang disebut inner core layer. Dan lapis terakhir adalah backing layer berupa semacam kertas yang dicelup resin tertentu yang fungsinya mencegah lantai menggelembung. Jadi, agar rumah Anda tampak alami coba saja lantai kayu. Meski imitasi tapi tetap mendekati aslinya.

 

Kiat memasang Lantai Kayu untuk ruangan rumah atau kantor.

• Perhatikan ukuran ruang tempat lantai kayu (Wood Flooring) akan dipasang. Bila ruangan cukup luas, maka dasar lantai perlu diperkuat strukturnya. Ttapi bila ukuran ruangan termasuk kategori kecil, tidak perlu diperkuat strukturnya.
• Untuk lantai rumah kayu yang berjenis keras, gunakan paku untuk memperkuat struktur lantai kayu, meskipun penggunaannya tergantung lokasi.
• Untuk lantai rumah kayu yang bersifat lunak, dasar lantai sebaiknya dilapisi material lain seperti PE form. Fungsi form sebagai flexible joint lantai dan sebagai adjustment agar air dari bawah tidak langsung menyerap ke lantai kayu (Flooring Specialist ).

Metode pemasangan menurut Jenis.
a. Lantai kayu keras
      Sebaiknya untuk jenis ini pemasangan dan desain lantai kayu dilakukan sebelum bangunan selesai. Hal itu karena jenis lantai kayu membutuhkan pekerjaan “tambahan”, yang acapkali menyebabkan “lingkungan kerja” menjadi kotor (looring Repair). Sebelum lantai kayu dipasang, maka dasar harus diberi dempul dulu kemudian dipoles, dan untuk meratakan sambungan baru lantai harus diberi pelindung (coating).
b. Lantai kayu lunak
      Berbeda dengan lantai kayu keras, pemasangan dan desain lantai kayu jenis ini dapat dilakukan pada akhir pekerjaan. Hal ini mengingat jenis ini umumnya siap pasang (ready made), sehingga tenggang waktu pemasangan dan pemakaian tidak lama.