PELUANG INVESTASI PROPERTI 2015

Hampir semua pelaku di sektor bisnis ini beranggapan, tahun 2015 akan menjadi momen penting bangkitnya industri properti di Indonesia. Para developer seolah berlomba mempersiapkan strategi pengembangan bisnis di tahun ini.
   Tahun lalu, industri properti di Indonesia memang mengalami perlambatan. Ada tiga alasan yang disinyalir menjadi penyebabnya, yaitu: siklus properti delapan tahunan, ajang pemilihan umum dan pemilihan presiden, serta kebijakan Bank Indonesia terkait penyempurnaan Loan to Value (LTV) atau Financing to Value (FTV) untuk kredit kepemilikan properti dan kredit konsumsi beragunan properti.
   Bagi Anda yang ingin investasi properti di tahun 2015, kesempatan masih terbuka luas. Pusat-pusat pertumbuhan properti yang terus bermunculan di luar Jabodetabek, membuktikan bahwa peluang investasi di sektor ini makin luas. Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land dalam kesempatan acara Sinar Mas Land Outlook 2015 dengan bahasan Trend & Outlook Business Property tahun 2015 mengatakan terdapat 6 koridor pengembangan ekonomi, yang menjadi pusat baru pengembangan properti di masa depan. Kota-kota besar di Indonesia berpotensi sebagai daerah investasi. Surabaya, Makassar, Balikpapan/Samarinda, Medan, dan Batam merupakan pusat-pusat pertumbuhan baru dengan masyarakat yang
daya belinya sangat tinggi.
   Berkembangnya sasaran investasi ke luar Jabodetabek, menjawab kekhawatiran akan pasar properti yang cenderung jenuh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Harga tanah dan properti yang makin tinggi, terjadi seiring tingginya tingkat perpindahan masyarakat ke ibukota dan sekitarnya. Makin banyaknya urbanisasi, membuat permintaan hunian di Jabodetabek sangat tinggi. Namun sekarang Presiden Jokowi mempunyai program pemerataan ekonomi, yang berarti ada peluang bagi kota lain untuk menikmati kue pembangunan ekonomi.
   Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015, makin membuka peluang investasi, karena akan meningkatkan arus perpindahan tenaga kerja dari berbagai negara ke Indonesia. Akan terjadi peluang bagi bisnis sewa hunian di sekitar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, di 6 koridor pembangunan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
   Lebih lanjut Ishak mengatakan, bahwa berdasarkan data dan analisa dari berbagai lembaga survei internasional, Indonesia masih menjadi prioritas utama Investasi di Asia bahkan di Dunia. Sektor perkantoran, kondominium, industrial, ritel, dan perumahan di Jakarta yang di tahun ini masih akan terus tumbuh meski ada beberapa sektor yang akan melambat bila dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Ishak yang mengatakan sektor perkantoran akan melambat tahun ini. Peluang yang terbuka di sektor properti direspon dengan baik oleh anak usaha Sinarmas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang telah mengembangkan jangkauan usahanya ke luar Jabodetabek. Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya, saat ini BSDE tengah serius menggarap sejumlah proyek di berbagai daerah, seperti Surabaya dan Samarinda. Khusus untuk wilayah Samarinda, pembangunan yang dilakukan adalah perumahan di atas lahan seluas 250 hektar. Bertajuk BSD, Bumi Samarinda Damai, pembangunannya akan mulai dilakukan pada 2016 dengan target penyelesaian di 2018.