Fifi Aleyda Yahya - RUMAH sesuai kepribadian
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 29 Mei 2013 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3585
- 29 Mei
Sebuah tren tidak menjadi patokan keberhasilan dalam desain rumah tinggalnya. Sesuai kepribadian, itulah yang lebih diutamakan.
Aktif sebagai seorang presenter, Fifi Aleyda Yahya memiliki kesibukan yang luar biasa padat, yang memaksanya jarang berada di rumah. Meski demikian, sebuah rumah yang nyaman dan sesuai impian, tentu tetap didambakannya,
sebagai tempat berlindung dan berkumpul bersama keluarga. Arti rumah bagi Fifi, adalah tempat kembalinya penghuni ke tempat pribadi, yang berarti desainnya harus sesuai dengan kebiasaan dan kepribadian masing-masing. Selain itu dari lokasi, Fifi dan suami memiliki syarat tersendiri, yaitu harus memiliki udara bersih dan lingkungan yang aman untuk bermain bagi buah hatinya.
Sebuah rumah dua lantai bergaya klasik modern di bilangan Cinere Depok, setia menemani hari-hari Fifi. “Klasik itu timeless”, begitu alasan Fifi. Meski begitu, gaya klasik yang saya pilih bukan yang “berat” dengan banyak ornamen lengkung, namun lebih simpel sehingga kesannya ringan, paparnya lebih lanjut. Penataan ruang di rumah yang berdiri di lahan seluas 300 meter persegi ini, terlihat simpel dan plong. Lantai bawah untuk kegiatan yang sifatnya umum, dan lantai atas khusus untuk kamar tidur. Masing-masing ruang ditata sesuai dengan kebiasaan anggota keluarga. Semisal, karena jarang ada tamu yang datang, maka tidak perlu disediakan ruang tamu. Cukup foyer, dan biasanya tamu – yang biasanya sudah akrab-, akan langsung masuk ke dalam, ke ruang keluarga.
Tidak tersedianya televisi di kamar tidur, dikarenakan kebiasaan penghuni rumah yang tidak menonton televisi di kamar, dan hanya melakukannya di ruang keluarga. Menurut Fifi, hal ini memiliki nilai positif, yaitu selain lebih bisa mengontrol tontonan yang dilihat buah hatinya, juga untuk menciptakan kebersamaan dengan keluarga. Ruang keluarga di lantai bawah dirancang simple dan fungsional, dengan menghadirkan sofa yang nyaman dan karpet bergaya Turki, sebagai sentuhan klasik. Selanjutnya, tentang kebiasaan makan. Dari ruang keluarga, terlihat adanya teras yang nyaman, menghadap ke halaman belakang. Terdapat seperangkat meja dari kayu solid dan bangku “bakso” disana. Ruangan ini terasa nyaman dalam suasana santai. Rupanya, Fifi dan keluarga lebih sering melakukan aktifitas makan bersama di ruang ini, ketimbang di meja makan di ruang makan. Lebih santai dan segar, menjadi alasannya. Ditemani sajian hamparan rumput dan udara sejuk, kegiatan bersantap memang terasa lebih menyenangkan.
Sentuhan Klasik
Untuk pemilihan furnitur dan elemen interior, pembawa acara Sudut Pandang di Metro TV ini tidak merasa harus selalu mengusung tren. Tren terkini, tidak wajib diikutinya, terlebih jika memang tidak sesuai dengan kata hati dan tidak bisa memberikan rasa “nyaman” baginya. Justru, ia banyak memanfaatkan “barang lama” koleksi dari ibundanya, semisal lemari antik yang digunakannya untuk memajang koleksi pernak-perniknya, atau artwork pemberian sang mertua yang dipasangnya di ruang makan.
Bicara tentang pernik, bisa dibilang tak banyak koleksi yang dimilikinya. Beberapa koleksi kristal nampak dipajang diatas meja di area foyer. Ada pula beberapa foto keluarga yang terekam dalam pigura-pigura di atas credenza. Adapun, pilihan elemen interiornya tidak jauh dari sentuhan klasik. Semisal penggunaan kaca patri, frame cermin di kamar mandi, atau desain tangga yang menghubungkan lantai bawah dan atas, yang identik dengan sentuhan klasik. Tanpa harus merasa ketinggalan jaman, desain rumah ini menunjukkan bahwa kenyamanan sesungguhnya tidak tergantung oleh sebuah tren. Lokasi rumah, kenyamanan thermal, dan yang pasti kebiasaan dan kepribadian penghuni, lebih menentukan nilai kenyamanan sebuah rumah tinggal.