Mesin Pengolah Cokelat dari Balai Besar Industri Agro, Resmi Diluncurkan

Bertempat di Garut, pada tanggal 17 September 2017 telah dilakukan Penandatanganan MoU tentang kerjasama uji coba komersial mesin pengolahan cokelat dalam rangka kerjasama litbangyasa antara PT Tama Cokelat Indonesia dengan Balai Besar Industri Agro Kementerian Perindustrian. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Balai Besar Industri Agro, Ir. Umar Habson. MM dan Kiki Gumelar S, ST, M.Par selaku Direktur dari PT Tama Cokelat Indonesia. Pada kesempatan yang sama, dilakukan Launching Uji Coba Komersial Mesin Pengolah Cokelat Dalam Rangka Kerjasama Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan (Litbangyasa). Hadir dalam acara ini Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Dr. Jumain Appe, Direktur Inovasi Industri Ir. Santosa Yudo Warsono, Rektor Universitas Garut dan Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) H Priyadi Abadi M.Par.

 

Kerjasama antara Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian dan PT Tama Coklat Indonesia (PT. TCI), merupakan kelanjutan dari program sebelumnya di tahun 2016, khususnya kegiatan unjuk kerja alat hasil litbangyasa di PT.TCI. Kegiatan Unjuk kerja yang dipantau langsung oleh pihak PT.TCI dan BBIA telah memberikan hasil yang cukup positif, namun kelanjutan uji coba secara komersial perlu dilakukan dengan lebih baik lagi.

Sejak tahun 2013, kerjasama antara kedua belah pihak sebenarnya telah berlangsung, yaitu antara BBIA, PPKS (Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, Medan) dan PT.TCI melalui Program Insentif Riset Nasional Kemenristek dengan Judul Alih Teknologi Pengolahan Inti Minyak Sawit RBDPKO dan Produk Olahan Kakao Skala IKM di PT.TCI. Kerjasama berlanjut dengan kunjungan ke dua belah pihak serta pada tahun 2015, melalui Program Science Techo Park dengan kegiatan Diversifikasi Olahan Cacao, PT.TCI menjadi Tenan.

Adapun pada Tahun 2017, melalui pendanaan dari ProgramTeknologi yang dimanfaatkan di Industri dari Kementerian Ristek dan Dikti, dikembangkan kegiatan Alih Teknologi Standar Proses Pengolahan CBS dari RBDPKO yang memenuhi Spesifikasi PT.TCI untuk Pembuatan Cokelat Compound.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Dr. Jumain Appe dalam sambutannya mengatakan, “Kerjasama antara Balitbang dan Industri perlu senantiasa dilakukan, dan pemerintah bertekad untuk memberi kemudahan. Kemajuan teknologi harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Misalnya dalam bisnis cokelat, saat ini masih ada bahan baku yang harus diimport dari luar negeri, dengan harga yang cukup mahal. Bila ada tekonologi yang bisa dikembangkan di Indonesia, berarti harga produksi cokelat di Indonesia bisa turun, dan tentunya menguntungkan masyarakat. “

 

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Dr. Jumain Appe memberikan kata sambutan dalam acara Launching Uji Coba Komersial Mesin Pengolah Cokelat Dalam Rangka Kerjasama Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan (Litbangyasa).

Ir. Umar Habson. MM mengatakan, BBIA berharap bahwa kerjasama uji coba komersial tidak saja akan mempercepat disiminasi hasil litbangyasa, tetapi juga merupakan nilai tambah bagi kedua belah pihak. Sehingga didapatkan hasil yang baik bagi pengambil kebijakan termasuk upaya perkembangan teknologi itu sendiri.

Kedepan, BBIA menghendaki agar model kerjasama antara dunia penelitian pemerintah dan dunia akademisi yang dilakukan bersama antara pihak pelaku usaha dengan uji unjuk kerja, dapat memenuhi harapan pelaku usaha itu sendiri. Tidak saja sebagai tempat uji coba dalam litbangyasa, namun juga berperan aktif pada hasil-hasil penelitian yang teknis, dan non-teknis seperti penghitungan tekno ekonominya.

Uji coba secara komersial ini juga diharapkan bisa dilanjutkan dengan kegiatan Litbangyasa lainnya, termasuk kerjasama yang dimulai sejak tahun 2013 hingga 2017. Kajian-kajian lanjutan akan menjadi sumber masukan bagi penyusunan kebijakan pengembangan industri nasional. Misalnya, dalam pembuatan regulasi teknis, penetapan teknologi untuk sektor tertentu, kebijakan perdagangan berbasiskan kemampuan industri, strategi ke arah peningkatan daya saing, dan lain-lain.

Mesin Pengolah Cokelat yang dibuat oleh BBIA ini, merupakan aset pemerintah yang dipinjamkan secara cuma-cuma selama uji coba komersial berlangsung. Tiap tiga bulan akan dilakukan evaluasi dan monitoring, sampai uji coba komersial dapat berjalan dengan sempurna.

Acara Launching Uji Coba Komersial Mesin Pengolah Cokelat bertepatan dengan pembukaan Wahana Chocodot World, untuk melengkapi destinasi wisata kabupaten Garut. Chocodot World merupakan mini museum cokelat yang menyatu dengan gerai cokelat. Selain bisa membeli beragam olahan cokelat yang terkenal dari Garut, pengunjung juga akan diberi edukasi tentang cokelat.

 

Mesin Pengolah Cokelat  buatan workshop BBIA yang terdapat di PT. TCI