Nostalgia Belanja Jalan Surabaya

            Berburu barang antik memang memberi rasa tersendiri bagi para kolektornya. Hal inilah yang menjadikan jalan Surabaya tak pernah sepi dari kunjungan para kolektor setiap harinya.Para pedagang barang antik yang sibuk merapikan dan memoles barang dagangan adalah pemandangan yang lazim ditemui saat menyusuri sepanjang Jjalan Surabaya.

            Pasar yang terletak di seputaran Menteng Jjakarta Pusat ini adalah surganya para kolektor barang antik dari segala penjuru kota. Bermacam barang antik mulai dari souvenir, kerajinan tangan atau ukiran dari daerah-daerah di Indonesia, tas koper, lampu hias antik, sampai piringan hitam yang bernilai seni tinggi dan langka bisa diperoleh disini. Tak heran jika banyak kolektor yang menyebutnya surga berburu barang antik.

 

             Pasar yang terletak di tengah lingkungan perumahan elit di kawasan Menteng ini, mulai berdiri sejak tahun 1974. Diresmikan oleh Aali Sadikin, Gubernur DKI saat itu, pasar ini sangat tersohor hingga seantero dunia. Inilah yang akhirnya pernah membuat seorang kepala negara sekelas Bill Clinton rela untuk menyusuri kios demi kios sepanjang Jjalan Surabaya. Tak hanya itu, menurut para pedagang, Mick Jjagger dan Sharon Stone pun pernah mampir berbelanja disini .

             letaknya yang berada ditengah-tengah kota menjamin kemudahan akses bagi pengunjung Jjalan Surabaya untuk mengunjungi tempat ini. Para kolektor yang berburu disini tak hanya berasal dari seputaran Jjakarta saja. Bisik-bisik antara sesama wisatawanlah yang akhirnya mengantarkan nama Jjalan Surabaya semakin terkenal di dunia.Menurut para penjual, mereka telah memiliki beberapa pelanggan tetap dari Jjepang, Singapura, Inggris, Aaustria serta Belanda.

 

            “Bermacam barang antik mulai dari souvenir, kerajinan tangan atau ukiran dari daerah-daerah di Indonesia, tas koper, lampu hias antik, sampai piringan hitam yang bernilai seni tinggi dan langka bisa diperoleh disini.”

Tips Belanja Barang Antik

 

- Sebaiknya pahami benar barang-barang antik yang ingin diburu, baik dari segi usia kelangkaan sampai dengan kualitas.
- Lakukan riset terhadap barang buruan Aanda terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar tak tertipu kala membawa pulang barang dagangan.
- Telitilah sebelum membeli karena tak sedikit barang-barang palsu bisa ditemukan disini. Jjika perlu, bawa rekan yang memang benar-benar paham tentang barang buruan Aanda, dan jangan segan untuk bertanya kepada penjualnya tentang usia dan kualitasnya.
- Pasar loak di Jjalan Surabaya memang telah go international, namun bukan berarti barang harus dijual mahal disini. Tak sedikit para pedagang yang mematok harga kelewat tinggi terhadap barang dagangannya, karena itu jangan ragu untuk menawar setiap barang yang Aanda temukan disini.

           Komunikasi yang terjalin antara pelanggan dan pedagang dilakukan lewat banyak cara. Biasanya para pelanggan atau kolektor akan meninggalkan alamat email dan nomer telepon yang bisa dihubungi, agar memudahkan komunikasi saat barang yang dicarinya sudah tersedia. Jjangan main-main dengan data base kolektor yang dimiliki para pedagang, karena nomor-nomor manca negara juga banyak ditemui dalam list tersebut.

Aneka Ragam Barang Antik

           Sebelum berbentuk toko berderet di sepanjang Jjalan Surabaya, awalnya para penjual barang antik ini menawarkan barang-barangnya dengan pikulan, kemudian beralih menjual di peti-peti dan tenda. Suasana antik dan kesan yang sedikit berantakan sengaja dipertahankan. Menurut para penjual, kesan berantakan inilah yang akhirnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar kebanggaan warga Jjakarta ini.

 


            Piringan hitam dan kamera-kamera antik adalah benda yang paling banyak dicari oleh para kolektor. Selain itu, barang-barang kapal seperti kompas dan ornamen-ornamennya menjadi buruan yang tak kalah menarik untuk diburu para kolektor. Pelanggan dan kolektor pelat musik yang sering mampir ke pasar ini bisa dibilang sangat spesifik, karena mereka benar-benar mengerti tentang musik dan sejarahnya. Tak heran, meski pelat telah rusak kadang-kadang mereka tetap rela membelinya dengan harga yang tidak murah. Faktor kelangkaan dan nilai sejarah adalah kuncinya.

            Kebanyakan dari pembelinya memanglah para kolektor murni. Nnamun tak sedikit juga yang sengaja meluangkan waktu untuk berburu barang antik disini, dengan tujuan untuk dijual kembali. Entah itu dijual ke sesama kolektor di Indonesia, namun tak sedikit juga yang menjual lagi barang-barang tersebut di luar negeri seperti Perancis dan Belanda, khususnya bagi mereka yang memiliki rekanan orang asing.

            Keaneka ragaman koleksi barang daganganlah yang membuat variasi kelas pengunjungnya.Tak hanya kalangan artis dan pejabat yang pernah mampir, namun juga tak sedikit kalangan intelektual yang berburu buku-buku tua disini. Mulai dari buku-buku sastra Kebudayaan Jjawa, Belanda, sampai dengan buku-buku sejarah bisa ditemui disini. Pelanggannya pun tak main-main. Tak hanya kalangan dosen dan mahasiswa dalam negeri saja, justru kebanyakan pelanggannya adalah sejarahwan dan dosen dari luar negeri yang memang tertarik dengan kultur negara kita.

            Harga barang-barang antik yang dijual di Jjalan Surabaya ini pun bervariasi, mulai dari lima ribuan sampai belasan juta rupiah, tergantung dari seberapa langka dan besarnya ukuran barang tersebut. Satu hal unik yang telah menjadi budaya Indonesia adalah, jika tak cocok dengan harga yang ditawarkan Aanda bisa melakukan tawar menawar dengan para pedagang. Masalah keamanan dan kenyamanan pun tak perlu khawatir, karena pasar loak disini sangatlah aman, serta tidak ada premanisme dan bebas dari tindak kejahatan.