Konsep Hijau untuk Hidup yang Lebih Baik
- Kategori Induk: TIPS & ACCESSORIES
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 18 Februari 2011 18:37
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2488
- 18 Feb
Isu mengenai global warming memberikan dampak yang begitu luas di masyarakat.
Para praktisi pun terpicu, untuk bisa menghadirkan sebuah bangunan berkonsep “green” demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Konsep Green Building atau bangunan hijau sudah dikembangkan pada tahun 1970-an sebagai respons terhadap krisis energi dan keprihatinan masyarakat tentang lingkungan hidup. Iinovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan, sebagai upaya untuk menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah lingkungan.
Green building sering didefinisikan sebagai sustainable building atau bangunan yang berkelanjutan. Ssebagian orang juga menyebutnya sebagai eco-homes atau bangunan yang berwawasan lingkungan. Aada berbagai pendapat tentang apa saja yang bisa digolongkan sebagai green building, namun pada umumnya setuju bahwa green building adalah sebuah bangunan yang strukturnya diletakkan, dirancang, dibangun, direnovasi dan dioperasikan untuk panduan hemat energi, sehingga lebih ekonomis untuk digunakan dan memberi dampak positif bagi lingkungan.
secara singkat konsep green building bisa didefinisikan sebagai pola pikir dalam arsitektur, yang memerhatikan unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untuk dapat digunakan.
Membangun Harapan untuk Masa Depan
Meskipun masih dalam masa pengembangan, green building termasuk pesat pertumbuhannya. Bahkan di beberapa negara maju sudah menuntut spesifikasi green building dalam perencanaan dan pembangunan bangunan baru, sebagai bagian dari strategi sustainable building yang lebihluas. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan nantinya green building bisa muncul di seluruh penjuru negeri.
Dalam usia terancam oleh perubahan iklim, kekurangan energi yang semakin meningkat dan masalah kesehatan, memang masuk akal untuk membangun rumah yang tahan lama, menghemat energi, mengurangi limbah dan polusi, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Green Building lebih dari sebuah konsep untuk hidup berkelanjutan, tetapi bisa membangun harapan untuk masa depan.
Elemen-elemen Green Building
Ada sekiranya empat hal utama yang perlu dipertimbangkan kala membangun sebuah bangunan dengan konsep green building.
1. Material
Dimana segalanya diperoleh dari alam,renewable sources yang telah dikelola dan dipanen secara berkelanjutan,atau yang diperoleh secara lokal untuk mengurangi biaya transportasi,serta diselamatkan dari bahan reklamasi di lokasi terdekat. Material yang dipakai menggunakan green specifications seperti, energi yang dihasilkan,daya tahan material, minimalisasi limbah, dan dapat untuk digunakan kembali atau daur didaur ulang.
2.Air
Mungki sedikit sulit untuk bisa mengurangi penggunaan air.Namun,beberapa teknologi filtrasi telah diciptakan untuk mendaur ulang air dari limbah rumah tangga, sehingga bisa digunakan kembali untuk tangki toilet atau keperluan menyiram tanaman.
Trik lainnya yang bisa dilakukan adalah menggunakan peralatan hemat air, seperti shower bertekaan rendah, kran otomatis, tangki toilet yang dilengkapi dengan low-flush toilet. Atau segala peralatan yang intinya mengatur penggunaan air dalam bangunan sehemat mungkin.
3. Energi
Perencanaan dalam pengaturan energi didalam rumah sangat diperhaikan untuk membangun sebuah bangunan berkonsep green building.
- Sirkulasi udara yang optimal untuk mengurangi penggunaan penyejuk udara
-Mengoptimalkan cahaya matahari sebagai penerangan disiang hari
-Pemilihan panel surya untuk alternatif energi.
-Aplikasi jendela dengan bukaan-bukaan lebar di dalam rumah untuk sirkulasi udara dan cahaya.
4. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan menjadi sesuatu yang terus dibicarakan dalam konteks bangunan hijau, karena rumah yang sehat akan menghasilkan penghuni rumah yang sehat pula.Dengan menggunakan material dan produk-produk non toxic didalam rumah,secara tidak langsung anda telah meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi tingkat asma atau alergi.Material yang bebas emisi, tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan jamur ataupun debu lainnya.
Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung penggunaan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk bernapas.
Selain keempat elemen tersebut,green building harus dapat direalisasikan dengan cara menekan biaya untuk pekerjaan konstruksinya.Banguan berkonsep hijau juga diterapkan demi memenuhi kebutuhan yang lebih luas dari masyarakat, melalui penggunaan tenaga kerja lokal, dan memastikan bangunan diletakkan secara tepat untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.