CLEAN LOOK & “ PINTAR” DI DAPUR
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 18 Maret 2009 23:33
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2387
- 18 Mar
Desain dapur tidak semata indah dipandang mata, namun juga harus bersifat fleksibel. Pintar memasak, juga pintar memilih desain dan appliances-nya.
Dewasa ini perkembangan dapur makin beragam. Dibandingkan 20 -30 tahun yang lalu, desain dapur berkembang pesat, mengikuti gaya hidup dan tren yang berlangsung. Perubahan yang nyata terjadi akibat pengaruh perkembangan teknologi material, baik untuk bagian permukaan, kabinet ataupun finishing-nya.
Salah satu yang menjadi kiblat desain dapur adalah gaya Eropa. Menurut Inggrid Prawiraatmadja, Business Development Senior Manager PT Indomo Mulia, salah satu ciri dan karakteristik model dapur gaya Eropa adalah desainnya yang modern, clean look dan sistem modular. Tampilan “clean look” pada dapur terkait dengan banyak faktor, diantaranya adalah pemakaian material. Pemakaian material yang berkualitas tinggi akan menghasilkan tampilan yang rapi, presisi dan tidak bergelombang, khususnya di bagian kabinet.
Sistem modular yang diterapkan, khususnya pada kabinet, memiliki beberapa kelebihan. Karena diolah melalui secara computerized, sistem modular memiliki ukuran yang presisi, hingga berkesan rapi. Tersedia banyak pilihan ukuran modul, hingga memungkinkan diterapkan dalam semua ukuran atau besaran ruang, termasuk dalam ruangan kecil. Sistem modular bersifat fleksibel lewat kemudahannya dalam penggabungan dengan hob-hob lain pada area kerja dapur. Dan yang terutama, sistem modular dapat dibongkar pasang. Dengan demikian, jika suatu saat hendak pindah rumah, modul kabinet dapur bisa diikutsertakan. Bahkan di tempat barunya, desain sistem modul bisa dikembangkan mengikuti ukuran ruang yang ada.
Keamanan, keindahan dan kenyamanan adalah aspek penting dalam desain sebuah dapur. Keamanan bisa didapatkan melalui penggunaan material yang non toxic, tidak beracun, tidak berbau, free formaldehyde. Bayangkan jika dapur sebagai tempat produksi makanan tapi lekat dengan zat-zat beracun. Selain itu dalam penggunaan material kaca misalnya, dapat digunakan kaca tempered hingga aman. Faktor keamanan juga terkait dengan appliance yang digunakan. Misalnya oven yang multifungsi hingga beberapa program masakan, yang sekaligus dapat mencuci sendiri (self cleaning). Juga penempatan tombol-tombol yang jauh jangkauannya dari anak-anak.
Aspek keindahan dapat dilihat dari tampilan dapur secara keseluruhan, yang terkait dengan layout, desain, komposisi tiap bagian dan appliances serta bahan yang digunakan. Sementara untuk aspek kenyamanan terkait dengan kemudahan yang diperoleh saat beraktifitas di dapur. Posisi atau perletakan masing-masing bagian harus sesuai dengan fungsinya, yang dikenal dengan segitiga kerja, yaitu prepare, storing dan cooking. Selain itu, faktor ergonomic sangat mempengaruhi kenyamanan saat melakukan aktifitas di dapur. Perletakan kompor terlalu tinggi atau terlalu rendah, mengakibatkan seseorang sering merasa lelah, yang berarti mengurangi kenyamanan saat memasak. Demikian juga dengan tinggi meja, dan ukuran kabinet.
Di samping hal tersebut di atas, kemudahan beraktifitas di dapur, juga ditunjang oleh appliances. Tren yang berkembang saat ini adalah aplikasi built-in appliances alih-alih free standing appliances. Appliances yang sebaiknya terdapat di dapur atau pantry, tergantung dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Kompor, cooker hood, sink, kran, lemari es adalah appliances yang wajib tersedia di dapur. Sementara untuk pantry, jika fungsinya sekedar untuk menghangatkan makanan, cukup sediakan micro wave. Namun jika memang diperlukan, kompor bisa di tempatkan di pantry.
Semua kembali kepada kebutuhan pengguna. Biasanya untuk pantry, digunakan appliances yang sifatnya eye catching. Seperti diketahui, keberadaan pantry bersifat multi fungsi. Bukan sekedar tempat memasak atau perletakan perangkat namun juga sebagai tempat santai menerima sahabat atau kerabat.
Sudah saatnya kita menjadi “pintar” di dapur. Tidak hanya pintar memasak, tapi juga harus pintar dan bijak dalam memilih desain dan material di dapur. Penggunaan material atau desain yang bersifat green design sudah saatnya diterapkan di dapur anda. Semisal dengan meniadakan kompor di pantry, yang berarti penghematan energy. Demikian dengan pemilihan material, pilih yang aman, yang tidak membahayakan kesehatan.