Kejujuran Desain
- Kategori Induk: ruang
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 03 November 2012 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2518
- 03 Nov
Material penutup dinding dan lantai kamar mandi tak selamanya harus terlihat mengkilap lewat tile, keramik atau marmer. Nilai estetika bisa muncul lewat tampilan yang polos dan jujur, mengekspos material asal.
Aplikasi semen unfinished dalam interior khususnya rumah tinggal, makin digemari. Tampilan rumah tinggal banyak yang menampilkan serba ‘clean” sesuai dengan konsep serba simpel dan minim perawatan. Desain ini sedikit banyak dipengaruhi oleh gaya industrial yang banyak mengekspos material pendukungnya. Jika biasanya semen tampil dengan finishing cat, kayu atau keramik, namun kali ini semen dibiarkan tampil polos, unfinished. Semen sengaja diekspos dan diolah hingga terkesan modern dan berkelas. Melalui kreatifitas dan kejelian, semen unfinished dapat tampil sebagai elemen dekoratif yang dapat mempercantik interior. Material dan bentuk yang apa adanya ini ditujukan untuk bersikap “jujur” terhadap dirinya dan bernilai seni tanpa harus menutupinya.
Semen unfinished bisa jadi pilihan untuk desain kamar mandi Anda. Aplikasinya tidak terbatas pada dinding dan lantai, namun juga bisa dibentuk menjadi wastafel, pintu, atau bathtub. Untuk menghindari kesan monoton, cobalah berkreasi pada cara finishingnya untuk menampilkan ekspresi yang berbeda. Misalnya dengan penggunaan tekstur\ melalui teknik garuk dan kamprot pada dinding, yang berkesan ekspresif dan berdimensi. Atau bisa pula dengan teknik acian, untuk menampilkan kepolosan dan apa adanya. Untuk menghindari kesan “dingin”, kombinasikan dengan material lain, misalnya dengan plywood pada kabinet di bawah sink, mozaik sebagai aksen, atau taburan batu koral untuk kesan alami. Jangan lupakan penggunaan kaca cermin. Pilih desain yang simpel, senada dengan tatanan keseluruhan.
Sebuah desain terkadang tidak diperlukan sesuatu yang berlebihan. Justru sesuatu yang simpel akan tampak cantik karena memberikan keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan sekitarnya. Mulai kenali setiap karakter material yang ada agar mengerti potensi-potensinya untuk ditonjolkan di dalam sebuah karya desain. (Teks: Susi W Satriyo, Marisca Imanto / Foto : Edo, Ricky, Muhtar, Istimewa)