Sky Terrace @ DMB Hunian Hijau Nan Prospektif
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 06 Agustus 2011 17:21
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1987
- 06 Agu
Perumahan Daan Mogot Baru (DMB) merupakan salah satu kawasan hunian di Jakarta Barat, yang paling menarik minat konsumen maupun investor properti. Kawasan seluas 70 HA ini berkonsep kota dalam kota dan sarat dengan fasilitas.
Melihat animo konsumen yang sedemikian tinggi untuk berhuni di DMB, maka PT. Fajar Surya Perkasa (PT. Fassa) pun melansir hunian vertikal bertajuk Sky Terrace. Kondominium berkonsep lagoon condo tersebut berlokasi di belakang Mal Matahari dan terdiri atas tiga tower yang merangkum 525 unit hunian berbalut desain modern tropis. Sky Terrace, menggunakan desain yang mengadopsi prinsip eco-green. Bangunannya memiliki banyak bukaan guna memudahkan masuknya udara dan cahaya alami ke dalam ruangan, serta dilengkapi sistem ventilasi silang pada seluruh koridor di setiap lantai. Selain nyaman dan sehat, konsumsi energi pun dapat ditekan. Seluruh unit termasuk tipe one bed room pun menggunakan homogenous tile sebagai pelapis lantai. Hunian berkonsep hijau tersebut, memiliki sky lounge sebagai area sosialisasi di setiap tower. Selain itu, setiap unit yang tersedia dilengkapi dengan balkon sehingga penghuni memiliki pilihan untuk bersantai menikmati suasana sore hari yang menyenangkan. Juga tersedia Health Club dan sebuah lagoon pool yang dikelilingi oleh 18 commercial outlet berupa café dan restoran, yang hadir dengan konsep Down Town Walk. Bagi penghuni tower Pecatu, bahkan tersedia private lift.
Prospek Investasi Menggiurkan
Kondominium kelas menengah ini, baru dilansir dalam pre-launch di pertengahan bulan April 2011 dan 300 unit yang dipasarkan mendapat apresiasi dari konsumen. Hingga akhir bulan April 2011 saja, telah 78 unit berbagai tipe yang terjual. Diprediksi, sedikitnya sekitar 200 unit akan terserap pasar sebelum grand launching pada tanggal 29 Mei 2011. Maklum saja, meski berkelas namun harga per unitnya relatif terjangkau. Tipe one bed room seluas (semi gross) 35 m² ditawarkan hanya senilai Rp 300 juta-an, tipe two bed room 48 m² senilai Rp 400 juta-an, dan tipe three bed room 68 m² senilai Rp 600 juta-an saja.
Hunian vertikal memang dikenal sangat menguntungkan sebagai investasi. Keuntungan dari sewa, umumnya berkisar antara 10% hingga 12% per tahun. Dengan demikian, berinvestasi pada sebuah unit tipe one bed room senilai Rp 300 juta-an, bisa BEP dalam waktu delapan tahun. Dalam rentang waktu tersebut, nilai jual unit pun bisa melonjak beberapa kali lipat dari harga awal. “Rencananya, ground breaking akan dilakukan bersamaan dengan launching tower Sanur pada bulan Oktober 2011. Saat itu, diperkirakan tower Uluwatu telah habis terjual dan tower Pecatu telah terserap sekitar 70%. Dengan demikian, konsumen dapat menikmati capital gain yang signifikan dari peningkatan harga yang terjadi seiring tahapan pembangunan,“ papar Juan Panca, General Manager perumahan DMB.
Melihat tingginya aktivitas transaksi Sky Terrace yang dibukukan, diperkirakan sekitar 400 unit kondominium ini akan terserap pada akhir tahun 2011. Sebagai informasi, DMB akan melansir pula delapan tower Office Park pada awal tahun 2012. Imbasnya, selain menjadi area hunian terintegrasi, nilai investasi konsumen di kondominium Sky Terrace pun akan kian meningkat.