Mau Berkualitas Tapi Harga Pantas ?
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 20 Desember 2011 21:16
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1972
- 20 Des
Saat kini trik pengembang untuk memikat konsumen beragam, ada yang fokus pada magnitude harga, atau pada kualitas huniannya. Tapi, ada juga yang menawarkan keduanya.
Rumah berkualitas dengan harga pantas memang menjadi daya tarik pengembang memikat konsumen saat membeli rumah. Apalagi, jika konsumen puas dengan kualitas yang di dapatkannya. Maklum, kepiawaian onsumen dalam menentukan pilihan semakin kritis. Jika dahulu tendensinya lebih ke lokasi, aksesibilitas, model dan gaya rumah, kini kualitas dan harga menjadi pembicaraan hangat di kalangan mereka.
Kualitas menurut mereka adalah material atau bahan bangunan yang dipakai pada proyek bangunan perumahan. Sedangkan harga, tetap lebih mendambakan sesuai isi kantong mereka. Namun, secara logika bagaimana meningkatkan mutu dan kualitas sementara harga harus masuk dalam jangkauan mereka?. Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengungkapkan, pengembang semakin cerdik menuruti kemauan konsumen saat kini. Jika, kualitas dan harga yang menjadi dua faktor penting dambaan mereka, pengembang pun semakin rajin mengukur kepentingan konsumen. ”Ada juga kok pengembang yang lebih mengutamakan kualitas dengan harga pantas. Biasanya, pengembang-pengembang baru yang buat dia sebagai promosi dan marketing proyek baru,” kata bang Ian sapaan akrab Panangian.
Kawasan Jadi Penentu
Biasanya, faktor penentu untuk melihat proyek-proyek properti mana yang mengutamakan kualitas bangunan namun harganya pantas adalah kawasan. Semakin tinggi nilai kawasan biasanya semakin mempertinggi nilai jual serta kualitas proyek properti yang dibangun. “Satu hal yang menjadi contoh adalah kawasan Bekasi. Kawasan padat karya biasanya banyak ditumbuhi oleh berbagai proyek properti. Sehingga, untuk menyerap pertumbuhan properti tersebut pengembang biasanya lebih menonjolkan strategi bangunan dan harga,” terang Ian.
Sementara praktisi property Mirza Asikin mengatakan tahapan penting dalam pertimbangan non fisik saat membeli rumah adalah kawasan. “Karena kawasan menjadi penentu dalam mempermudah ketika saat akan menjual rumah,” tukas Mirza. Optimismenya lagi karena saat kini kawasan seringkali didekati oleh fasilitas jalan tol sebagai akses atau kemudahan. Belum lagi, kedekatan proyek dengan lokasi tempat kerja. “Jika Anda membeli rumah untuk berinvestasi pertimbangan kawasan tidak kalah penting,” ujar Mirza.
Sebagai contoh, kasus di beberapa lokasi, kenaikan harga tanah dan rumah di suatu wilayah lebih tinggi dari pada di wilayah lain. Tentu saja ada faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga selain lokasi yang menguntungkan, seperti kondisi ekonomi secara umum dan laju pertambahan penduduk. Agar bisa mendapatkan kawasan yang tepat, sebaiknya luangkan waktu yang cukup untuk mencari. Berpikir terbukalah untuk melihat tipe-tipe rumah idaman di beberapa lokasi sebelum menemukan pencarian ke lokasi tertentu. Selama mencari, Anda mungkin melihat puluhan atau bahkan ratusan unit rumah di pasaran. Gunakan hal ini sebagai peluang menemukan pilihan. “Harga yang diminta penjual tidak selalu mencerminkan nilai sebuah rumah. Namun, biasanya rumah dengan nilai yang bagus lebih cepat laku. Sedangkan rumah yang sulit terjual seringkali ditawarkan dengan harga yang terlalu tinggi,”
Pengembangan Baru
Salah satu kawasan di Bekasi yang kini pesat pertumbuhan perumahannya adalah kawasan Cibitung. Dalam beberapa tahun ke depan kawasan Cibitung diprediksi akan berpotensi menjadi pusat pengembangan perumahan mengikuti kawasan-kawasan lain di Bekasi yang jauh berkembang. Sebagai faktanya, adalah rencana strategis pemerintah provinsi Jawa Barat maupun pemerintahan kabupaten Bekasi yang sukses membangun sejumlah infrastruktur baru di wilayah Cibitung. Ambil contoh, jika saat kini hanya bisa dilalui dari tol Jakarta-Cikampek, ke depan kawasan ini akan terhubung dengan jalan tol JORR 2 Jagorawi–Cinere dan kelak akan menyambung ruas JORR 2 Cinere–Serpong-Bandara Soekarno Hatta. Menurut rencana, tol JORR 2 ruas Jagorawi–Cibitung akan memiliki pintu keluar masuk Cibitung di dekat Pabrik Coca Cola. Selanjutnya tol ini akan terhubung dengan rencana pembangunan tol ruas Cibitung– Tanjung Priok sepanjang 34,5 km.
Pengembangan baru ini tentu menguntungkan bagi beberapa perumahan yang tengah dikembangkan di sana. Termasuk perumahan Metland Cibitung yang terletak di Jl Imam Bonjol 2 yang jaraknya hanya empat kilometer dari pintu keluar tol Cibitung. Sehingga aksesnya mudah dijangkau, baik bagi karyawan yang bekerja di Jakarta ataupun para karyawan yang bekerja di berbagai kawasan industri di Cibitung, Cikarang dan sekitarnya,seperti MM 2100, Jababeka, EJIP, Hyundai, dan Delta Silicon.
Pada kawasan Bekasi lainya, seperti Cikarang pertumbuhan propertinya pun semakin pesat. Barangkali potensi kawasan industri disitu menjadi faktor pendukung mekarnya pertumbuhan perumahan-perumahan baru. Belum lagi , dampak akses tol langsung yang mengarah ke beberapa perumahan di Cikarang. Kota Deltamas misalnya. Siasat mengepung konsumen yang bekerja di kantung-kantung industri Cikarang ternyata strategi ampuh pengembang sekelas Sinar Mas dan Sojitz menjaring konsumen . Dan, dampak akses tol langsung Jakarta-Cikampek di Km 37 juga menjadi tuah, sehingga aksesibilitasnya semakin mudah. Jadi, terserah Anda memilih karena kedua trik telah tersaji buat Anda.