Dapur Cantik & Fungsional
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 19 September 2011 18:21
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2657
- 19 Sep
Perhatikan area cuci secara cerdas ditempatkan pada sisi yang berhadapan dengan ruang terbuka. Dengan mengandalkan jendela sebagai sumber cahaya alami dan bukaan yang besar, tentu sirkulasi udara dan pencahayaan adi lebih maksimal. (Lokasi : Kediaman kelg. Richard, Jakarta/ Foto : Edo Simanjuntak)
Bicara soal desain dapur tentu setiap orang punya standar bagus masing-masing. Namun rasanya semua orang lebih setuju jika dapur sehat dan fungsional itu lebih utama daripada sebuah desain menawan. Lantas bagaimana membangun sebuah dapur idaman? Coba simak beberapa desain dapur kali ini, semoga Anda terinspirasi.
From kitchen to dinning room
Dapur idaman tidaklah harus dibangun di area yang luas, bahkan di area terbatas pun kita bisa menciptakan sebuah kondisi dapur yang baik dan nyaman. Seperti yang tampil kali ini, dengan memanfaatkan sisa ruangan dibangunlah dapur berbentuk huruf U diujung rumah. Meski luasan area terbatas namun kesan lapang, terang dan leluasa justru terlihat sebagai porsi utama yang ditekankan. Bagi Anda yang memiliki area yang luas untuk membangun dapur idaman, kehadiran island ditengah area pantry akan menjadi manis dan lebih fungsional. Area mencuci yang berdekatan dengan area penyimpanan dan area memasak, membuat hidangan dapat langsung ditempatkan di atas meja saji yang berhadapan langsung dengan kabinet pantry. Untuk mewujudkan hal itu bangunlah dapur berbentuk U atau L, kemudian tempatkan island ditengah dapur untuk aktifitas memotong atau bahkan langsung menjadi meja saji, dan bagian bawahnya bisa digunakan untuk menyimpan makanan dan lauk-pauk yang siap saji. Jika ingin ide lain, Anda juga bisa menempatkan kompor gas freestanding pada bagian tengah ruangan.
Selanjutnya jangan lupakan area penyimpanan, dengan mengandalkan kabinet dapur Anda bisa mengorganisasi segala macam kebutuhan mulai dari peralatan dapur hingga ke bumbu dapur. Untuk desainnya tinggal disesuaikan dengan selera, mau yang berpintu atau tidak semuanya sesuai dengan pertimbangan Anda. Sebaiknya, tempatkan dua buah kabinet berpintu kaca transparan di bagian atas dapur, agar semua peralatan di dalamnya mudah terlihat. Untuk mencegah penampilan dapur yang penuh sesak hindari penempatan kabinet dapur bagian atas yang penuh sampai ke plafon.
Jangan lupakan area dinding antara kabinet atas dan bawah, agar pantry terlihat makin manis. Melapisi dinding dinding mozaik hingga ke panel belakang kompor juga bisa menjadi ide. Mozaik motif garis ataupun kotak akan terasa padu dengan finishing kabinet berlapis motif garis urat kayu. Jika tak ingin melapisi seluruh area panel dengan mozaik, Anda bisa memadankannya dengan cermin untuk memberi kesan luas dan terang di dapur. Dapur pun semakin manis dengan penempatan bar yang lengkap dengan bar stool bulat yang fleksibel di area samping pantry.
How to making your kitchen works?
Bukaan kaca lebar mendukung terciptanya interaksi saat penghuni bersantai di halaman belakang dengan aktivitas di dapur. Hal ini juga untuk memudahkan saat “order” ke dapur. Posisi dapur dilengkapi dengan meja bar untuk aktivitas makan santai atau sarapan (Lokasi : Kediaman Gun Ho & Niken, Jakarta / Foto : Edo Simanjuntak)
Baik atau tidaknya sebuah dapur didalam rumah tidaklah dinilai dari seberapa mewah dan menawannya tampilan. Ada beberapa unsur yang jauh lebih penting untuk dipertimbangkan demi predikat nyaman di dalam dapur. “Dapur yang baik hendaklah mempermudah dan mengakomodir aktifitas penggunanya kala bekerja di dalamnya,” papar Ayu Sawitri Joddy selaku desainer interior yang paham benar terhadap etika desain dapur.
Luas dapur terbatas tetapi ingin memiliki island ?
Penempatan meja kayu ukuran kecil yang memiliki tampilan senada dengan kabinet dapur, bisa menjadi ide untuk diaplikasikan. Meja yang cukup untuk aktifitas 2-4 orang ini selain bisa dijadikan area memotong juga cocok juga untuk area saji. (Lokasi : Kediaman Vivi dan Lukas, Bekasi/ Foto : Edo Simanjuntak)
Kapasitas Kabinet
Sesuaikan kabinet dengan jumlah dan jenis perabot dapur, baik itu kabinet yang dipasang di atas bawah meja kerja. Tempatkan perabot sesuai dengan frekuensi penggunaan, mulai dari peranti yang paling jarang digunakan hingga yang paling sering dipakai. Simpanlah sesuai ukuran dan kategorikan barang menjadi S (small) di laci atas, M (medium) di laci tengah, dan L (large) di laci bawah.
Instalasi Air Buangan
Instalasi air berkaitan dengan saluran drainase dapur dan sink. Untuk saluran drainase dapur, gunakan pipa berukuran 3-4 inchi agar air mengalir lancar. Pilih sink dengan penyaring yang baik, supaya sisa makanan tidak terbawa ke saluran air.
Penataan Cahaya
Optimalkan pencahayaan dengan lampu tambahan di bawah kabinet, di atas island, dan di atas sink. Untuk mempercantik tampilan, tambahkan lampu pada bagian atas maupun bawah kabinet dapur agar dapur menjadi terang dari segala sudut.
Home Appliances
Jangan lupa untuk memilih peralatan yang akan digunakan sebelumnya dan sesuaikan dengan daya listrik rumah. Semisal microwave dengan fungsi lengkap atau coffee maker, karena alat ini membutuhkan daya sekitar 900watt-1100watt. Jadi pertimbangkan dahulu sebelum membeli, apalagi jika kapasitas daya Anda di rumah hanya 1300 watt.
Sirkulasi Udara
Pastikan aliran udara berjalan lancar, lebih baik lagi jika dapur memiliki dua bukaan jendela dengan prinsip cross ventilation, sehingga udara mengalir lancar walaupun arah angin berubah. Hindari meletakkan kompor dekat jendela, karena akan membuat api dari kompor tidak stabil karena tiupan angin. Selain itu, asap yang bersumber dari kegiatan memasak bisa terbawa ke ruangan.
Pantry tampil “Clean”
Pantri berdesain modern di kediaman keluarga Ossiatzki yang berlokasi di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan ini
tampil cantik dan “bersih” lewat pilihan material kaca sebagai penutup kabinet, yang dikombinasi dengan solid surface pada top tablenya, Menariknya, pantry di rumah ini tidak hanya menjadi tempat memasak tetapi sebagai tempat berkreasi keluarga serta kerabat. Kebetulan, pemilik rumah senang berkumpul bersama keluarga dan kerabat, sembari memasak dan bersantap, yang kerap dilakukannya di akhir pekan. Pantry berukuran 3x3 m ini menyatu dengan ruangan makan dan tangga di tengah rumah. Sebagai bukaan dan pencahayaan alami, pantri dilengkapi dengan jendela lebar tanpa kusen (frameless) yang menerus sepanjang pantry. Bukaan jendela yang lebar juga bisa berfungsi mengawasi keadaan di luar.
Desain pantry berbentuk huruf “L” yang menyudut di sudut ruang, dilengkapi dengan meja island yang sengaja tidak ditempatkan “ditengah-tengah” pantry. Desain pantry terlihat kompak dan bisa mengakomodasi area penyimpanan, seperti lemari built-in. Material kerangka dasar cabinet dan laci terbuat dari panel melamine faced chipboard, sedangkan untuk bagian pintu cabinet dilapisi kaca bening yang diberi dasar kertas putih sehingga menciptakan tampilan warna biru muda. Untuk mempermudah penggunaan/ saat mengamil barang, lemari atas menggunakan engsel tipe flap up. Bagian tepi (edging) laci sengaja dibuat memiliki pegangan tersembunyi untuk membuka/ menutup, sehingga tampilan cabinet terlihat lebih “clean”. Pantry : Lokasi
Kediaman keluarga Ossiatzki, Jakarta Selatan.