PRODUK PENGGANTI KAYU
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 07 Februari 2015 17:08
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2387
- 07 Feb
Masalah kerusakan lingkungan masih menjadi masalah global akibat pemakaian sumber daya alam yang berlebih, termasuk dalam penggunaan materi bangunan.
BERDASARKAN hasil studi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), bangunan berpotensi memberikan dampak pada kerusakan lingkungan. Dalam 50 tahun batu karang telah berkurang dan mengalami penurunan kualitas sebesar 40%, volume air dari sungai dan danau telah berkurang dua kali sejak tahun 1960, serta konsentrasi CO2 telah meningkat 19% sejak tahun 1959. Kenaikan air laut ini bila terus terjadi akan mengakibatkan dampak berupa sulitnya mendapatkan air bersih dan bahan makanan, perubahan iklim serta kualitas udara yang buruk.
Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam industri konstruksi khususnya perumahan yang dalam pengolahannya dapat menghasilkan banyak bahan sisa berupa potongan, sebetan, maupun serbuk yang jumlahnya mencapai 45% dari total produk kayu. Disadari atau tidak, semakin banyak penduduk di dunia yang membutuhkan kayu sebagai bahan materi bangunan, semakin banyak pula hutan yang hilang akibat proses penebangan kayu.
Di Indonesia sendiri, dalam setiap menitnya 6,6 ha hutan hilang termasuk di dalamnya untuk penggunaan kebutuhan materi kayu bangunan. Dengan ketersediaan produk kayu yang semakin terbatas, kini konsumen pun semakin sulit untuk mendapatkan kualitas yang baik di pasaran. Oleh karena itu, pengembangan artificial wood component untuk substitusi materi kayu sangatlah diperlukan.
Salah satu produk substitusi kayu sebagai pengganti papan kayu dan kayu lapis asli adalah SHERA, yang telah mengalami proses teknologi FCS. Fibre Composite Solutions (FCS) merupakan inovasi produk yang diproduksi oleh perusahaan Mahaphant Group. FCS yang terbuat dari semen Portland, silica, air, serat selulosa (cellulose fibre) melalui proses Hatschek, menghasilkan bahan material bangunan yang lebih kuat dan efektif ketimbang kayu. Adapun keunggulan produk fibre-cement, adalah tahan api, tahan air, anti lapuk, anti rayap, serta tidak mudah rapuh.
Shera yang baru-baru ini diluncurkan di Indonesia, meluncurkan tiga kategori produk, yaitu SHERA wood (produk pengganti kayu untuk aplikasi dinding, plafon, papan lis dan dekor kayu), SHERA roof (lembaran atap ringan dan bergelombang yang dapat mengurangi bising dan panas) dan SHERA board (lembaran fibre cement 100% bebas asbes untuk aplikasi kebutuhan langit-langit eksternal dan internal, partisi dinding dan pelapis lantai). Beragam aplikasi produk ini tetap menampilkan serat kayu dan suasana hangat. Shera juga menyediakan beberapa koleksi profil yang mengombinasikan inovasi teknologi dari semen komposit fiber dengan keahlian pengukir. Berbagai detil profil ukiran bisa menjadi elemen dekoratif serta pilihan yang menampilkan keindahan saat diaplikasikan. Efisien, kuat dan hemat energi.
Dengan menggunakan material pengganti kayu, itu berarti kita turut membantu mengurangi kerusakan sumber daya alam. Tampilan rumah tetap cantik dan natural, tak kalah dari kayu asli.