Tagih Janji Setrum Listrik
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 23 September 2011 17:46
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2229
- 23 Sep
Masalah listrik memang menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Terutama untuk kotakota besar di Indonesia. Hampir semua orang membutuhkan listrik, mulai dari perumahan, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan dan pabrik. Sementara belakangan, sang operator listrik (PLN) masih belum bisa memenuhi pasokan listrik. Karena, pemadaman bergilir masih kerap dirasakan oleh para konsumen. Hal ini tentu saja sangat mengganggu, karena para konsumen tidak gratis alias cuma-cuma mendapatkan listrik. Karena, mereka juga tetap membayar tagihan listrik. Tak hanya perumahan yang sudah menikmati listrik saja yang bermasalah, perumahan lama maupun perumahan baru terutama RSh memiliki kendala yang sangat besar. Masih banyaknya RSh yang belum menerima sambungan listrik ini membuat gusar para pengembang. Karena listrik merupakan hal yang sangat penting, maka seringkali pembangunan RSh harus terhambat karena menunggu sambungan listrik yang tak kunjung selesai. Dari sekitar 87 ribu unit RSh di seluruh Indonesia, hanya sekitar separuhnya yang teraliri listrik, sedangkan sisanya tidak mendapat daya walaupun telah bertahun-tahun terbangun. Semantara itu, data Kemenpera menunjukkan dari 134 ribu unit RSh yang sudah berdiri pada tahun 2009 lalu, masih kekurangan listrik sekitar 35 juta Watt. Sebagian besar diantaranya di wilayah di luar pulau Jawa, Bali dan Madura.
Permudah Prosedur
Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko LN, Murtaqi Syamsudin pernah menyebutkan bahwa PLN akan menjamin seluruh rumah sehat sederhana (RSh) untuk mendapatkan sambungan listrik. Pasalnya, pemerintah sudah merubah model bisnis PLN sehingga menjadi lebih sehat dan mampu membiayai operasional yang lebih dari sebelumnya. Sehingga kemungkinan untuk perluasan jaringan lebih bisa diterapkan. Sepanjang tahun 2010 lalu saja, PLN telah melayani seluruh permintaan sambungan listrik untuk RSh dan rumah Susun Hak Milik (rusunami). Dalam kesempatan lain, Dirut PLN, Dahlan Iskan juga berjanji untuk mempermudah prosedur pemasangan sambungan listrik. Bahkan Dahlan pun menjelaskan bahwa beberapa biaya untuk syarat sambungan listrik akan dihilangkan. Seperti biayan otaris, SLO (Serti kat Laik Operasi), biaya appraisal, dan Jamintek. “Daftar tunggu yang ada sekarang sudah ada sekitar 2,5 juta sambungan. 1,5 juta sudah tersambung dan tinggal 1 juta lagi sudah terealisasi April-Mei 2011 lalu,”
ujar Dahlan. Bahkan, jika masih kurang akan ditambah lagi sebanyak 1 juta sambungan.
“PLN akan menjamin seluruh rumah sehat sederhana (RSh) untuk mendapatkan sambungan listrik. Pasalnya, pemerintah sudah merubah model bisnis PLN sehingga menjadi lebih sehat dan mampu membiayai
operasional yang lebih dari sebelumnya.”
Dengan adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Biaya Pemasangan (BP) maka PLN mampu untuk membiayai
kegiatan operasional. Saat ini biaya pemasangan dari Rp 300.000 per volt ampere menjadi Rp 750.000,- per volt ampere dan kenaikan TDL sebesar 15 persen dinilai oleh Ketua DPP REI Setyo Maharso akan menguntungkan pihak pengembang. “Dengan adanya kenaikan ini, maka pengembang tidak perlu lagi membangun sendiri jaringan karena sudah ditangani PLN,” ujar Setyo Maharso. Kini para pengembang bisa sedikit bernafas lega dengan adanya janji dari PLN untuk memenuhi sambungan listrik ke RSh dan Rusunami. Selain itu, para pengembang sudah tidak perlu mengeluarkan kocek untuk membangun jaringan listrik karena sudah menjadi kewajiban PLN. Semoga saja ini bukan hanya sekedar janji, bukan hanya para pengembang yang menunggu realisasi dari janji ini. Para masyarakat yang sudah akad kreditpun akan merasa was-was jika rumahnya belum selesai karena masih harus menunggu sambungan listrik untuk rumah mereka.
GRASS atau Gerakan Sejuta Sambungan Sehari
Gerakan Sejuta Sambungan Sehari (GRASS) merupakan gerakan menyambung listrik tahap ketiga, setelah dua gerakan sambungan sebelumnya dilakukan pada tahun 2010 lalu. Gerakan ini dilakukan PLN akibat krisis daya yang berkepanjangan pada masa lalu. Akibatnya PLN tidak mampu melayani secara maksimal permintaan sambungan baru oleh masyarakat. Kini setelah terpenuhinya pasokan daya dan tidak ada lagi krisis daya, maka PLN diharapkan mampu memenuhi permintan sambungan listrik masyarakat, yang selama ini belum dapat dilayani secara maksimal. PLN pernah mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan pada 27 Oktober 2010 dan 15 Desember 2010. Bagi para pelanggan yang belum terlayani, maka akan terlayani pada gerakan sehari sejuta sambungan tahap tiga yang dicanangkan pada 17 Juni 2011 lalu. Dengan adanya gerakan sehari sejuta sambungan ini, PLN mampu memperbaiki kepercayaan dan persepsi masyarakat atas pelayanan penyambungan sehingga pelayanan sambungan baru, lebih mudah, cepat dan bebas pungutan. Kita tunggu saja.